Kumandang azan maghrib sempat membuat sebagian warga sejenak kembali ke rumah masing-masing yang tak jauh dari kawasan jalan Trunojoyo. Sesaat setelahnya kembali warga berduyun-duyun sekedar ingin melihat dari dekat Presiden kita Joko Widodo. Mereka yang membawa serta anak-anak hingga cucunya rela untuk duduk di aspal, Ini sebuah bentuk betapa rakyat mencintai Jokowi. Kehadirannya meski hanya sekedar melintas, begitu dinanti. Bahkan hingga duduk-duduk di aspal jalan pun rela mereka lakoni.
Sungguh, ini bukan sebuah pengerahan massa. Mereka yang menunggu lewatnya Jokowi tampil apa adanya. Ibu-ibu artau yang dalam sebutan milenial disebut emak-emakpun begitu "guyub" bergerombol menunggu Lewatnya Jokowi. Seolah tak sabar, mereka terus bertanya pada petugas yang lalu lalang.
"sudah sampai mana pak Jokowi?"
Dan mendengar jawaban aparat kepolisian bahwa Jokowi beserta rombongan masih singgah untuk melaksanakan shalat Maghrib di Ponorogo pun begitu dipahami. Sehingga sebagian warga Kota Madiun tetap berdiri, sebagian duduk-duduk menanti. Ketika lalu lintas kendaraan di ruas Jalan Kapuas yang tepat berada di simpang tiga Jalan Trunojoyo mulai dihentikan, warga mulai sumringah. Tanda-tanda Jokowi semakin dekat begitu katanya.
Lebih dari sekali kendaraan aparat "menyapu" arus lalu lintas kawasan Jalan Trunojoyo. Memastikan jalan tersebut steril dilintasi Presiden beserta rombongan. Pelajar Sekolah dasar berseragam Pramuka semakin greget saja dengan menggerakkan bendera merah putih kecil ditangan kekanan dan kekiri. Dari kejauhan tampak lampu sirine kendaraan, dan wargapun terkesiap sembari riuh berujar dalam bahasa lokal
"kae lho..kae lho wis tekan Demangan" *)
Masing-masing mengarahkan pandangan ke arah datangnya rombongan dari Ponorogo. Tak sekedar melongokkan kepala, ada yang berjinjit pula. Tak lupa kamera ponsel siap sedia. Satu dua kendaraan patwal melintas...ratusan pasang mata warga Madiun mencari dimana sosok Jokwi.
Hingga akhirnya saat mobil berplat merah dengan bendera merah putih bertengger di kap depan mobil hitam itu melintas sekelebat. Kanan kirinya, depan belakanya kawalan aparat berkendara roda dua mengiringi. Tentu ini bukan mimpi, lepas Maghrib tadi, Jokowi Melintas sebagian ruas Jalan kota Madiun. Kaca Mobil bagiain belakang yang dinaikinya sengaja dibuka. Baju putih dan peci tampak dari kejauhan dikenakan Jokowi dalam perjalanan ke Kawasan Landasan Udara TNI AU Maospati Kabupaten Magetan.
"Jokowi lewat..Jokowi lewat" demikian suara warga terdengar
dari dalam mobil yang melaju kencang, Jokowi membaikan tangan dengan senyum yang mengembang.
Dan malam ini Jokowi melanjutkan perjalanan dari Lanud AU Maospati ke Semarang. Selamat melanjutkan kerja Pak Jokowi.tahun 2019-2024 Presiden RI tetap Jokowi
Tentu Warga Kota Madiun dan sekitarnya menanti hadirnya Pak Jokowi kembali kesini. Sehingga Kota Madiun tidak hanya sekedar dilewati.
***
######
*) Itu lho..itu lho sudah sampai Demangan (nama sebuah kawasan) tak jauh dari Jl Trunojoyo
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews