Peserta pendampingan percepatan program studi ini sangat antusias sekali, sehingga banyak waktu yang disediakan narasumber minta ditambahkan untuk tanya jawab
Saat ini akreditasi program studi merupakan indicator masyarakat dalam memberikan kepercayaan sebuah perguruan tinggi dalam memilih suatu Lembaga Pendidikan yang diminati. Oleh sebab itu, Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam berkomitmen dalam upaya meningkatkan peringkat akreditasi Lembaga Pendidikan tinggi dibawah lingkungan Kementerian Agama.
Hal itu dikatakan oleh Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Prof. Dr. Amin Suyitno, M.Ag pada kegiatan Evaluasi Percepatan Akreditasi Program Studi yang mengundang para wakil Kopertais dan ketua LPM PTKIS, pada 12-14 Juli 2022 di Surakarta.
“Saat ini tugas kita di Kopertais focus menangani akreditasi PTKIS di wilayah masing-masing. Bagaimana memastikan seluruh PTKIS di wilayah binaan aman dari peringkat TMSP” Tegas Suyitno.
Pada kegiatan yang dihadiri oleh seluruh wakil Kopertais 1-15 dan perwakilan LPM PTKIS seluruh Indonesia itu, Suyitno mengingatkan tugas yang harus dijalankan oleh Kopertais.
“Evaluasi percepatan akreditasi program studi harus menyeluruh untuk meningkatkankan kualitas, peran dan fungsi Kopertais sangat penting dalam pembinaan PTKIS di wilayah kerjanya agar terhindar dari masalah-masalah mendasar.” Tambah Suyitno.
Senada dengan hal tersebut, Kasubdit Pengembangan Akademik M. Adib Abdushomad, Ph.D yang akrab disapa Gus Adib ini menjabarkan hal-hal yang terkait dengan culture of quality dan paradigma akreditasi.
“Paradigma akreditasi ini harus menjadi budaya kampus dalam melaksanakan proses pembelajaran serta tidak hanya ramai saat waktu akreditasi datang baru dikerjakan. Serta konsep akreditasi ini tidak hanya dilakukan oleh LPM tapi keseluruhan bagian perguruan tinggi mulai dari top management hinga low management.” Kata Gus Adib
Kasubdit Pengembangan Akademik ini juga mewanti-wanti para undangan yang datang agar selalu update informasi tentang akreditasi.
“Bagi perguruan tinggi yang akan mengajukan APS ke Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) agar diperhitungkan secara matang proses akreditasinya sejak dari penyusunan borang hingga visitasi, agar tidak mengecewakan. Selain itu perguruan tinggi harus update terhadap regulasi dan kebijakan baru soal akreditasi agar tidak terjadi miskonsepsi ” Tutup Gus Adib.
Peserta pendampingan percepatan program studi ini sangat antusias sekali, sehingga banyak waktu yang disediakan narasumber minta ditambahkan untuk tanya jawab, utamanya sharing knowledge pengalaman akreditasi dg Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) dan beberapa terkait implementasi kurikulum berbasis OBE dan Kampus Merdeka Belajar.*
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews