Penetapan hanya 11 negara yang diizinkan masuk ke Arab Saudi adalah sinyal kemungkinan ibadah haji 2021 ditiadakan.
Bila diperhatikan dengan saksama, orang-orang yang gemar menyalahkan pemerintah adalah mereka yang tidak percaya adanya Covid-19. Bahkan ada yang punya pendapat ekstrem bila Corona sengaja diciptakan untuk memusnahkan manusia. Ada sih yang percaya adanya Covid-19, tapi yakin bisa hilang cukup dengan wudhu.
Orang-orang yang tidak percaya Covid-19 akhirnya abai dengan protokol kesehatan. Sangat jarang terlihat memakai masker. Boro-boro membawa hand sanitizer. Suka berkerumun dengan alasan memenuhi undangan itu wajib, tapi tidak juga memakai masker. Bila memakai masker, maskernya malah digunakan untuk menutupi dagu, bukan mulut dan hidung. Lucu banget....
Beberapa hari lalu, Pemerintah Arab Saudi melansir negara-negara yang boleh berkunjung ke negaranya. Hanya ada 11 negara yang diizinkan masuk. Kesebelas negara itu adalah UEA, Amerika, Jerman, Irlandia, Italia, Portugal, Inggris, Swedia, Swiss, Perancis, dan Jepang. Kalau melihat daftarnya, hanya ada satu negara yang mayoritas muslim. Selebihnya tebak sendiri sajalah....
Arab Saudi beralasan, kesebelas negara itu berhasil mengendalikan penyebaran Covid-19. Terlihat dari kemampuannya mencegah penularan hingga tidak terjadi kenaikan angka positif. Tidak ada toleransi dengan negara manapun selagi angka positif Covid-19 masih tinggi meskipun tetangga dekat sekalipun.
Di dalam negeri sendiri, Pemerintah Arab Saudi memberlakukan hukum yang sangat ketat.
Orang yang tidak memakai masker didenda 1000 riyal atau setara sekitar Rp4 juta. Orang yang tidak membawa sajadah juga didenda 1000 riyal. Kegiatan yang mendatangkan kerumunan dilarang. Bahkan shaf sholat dibuat dengan jarak tertentu. Bisa dilihat di Haramain Servant yang selalu menayangkan siaran langsung.
Sekarang coba kita lihat di sekeliling kita. Hanya diminta menunda mudik saja membangkang. Hanya disuruh memakai masker saja sulitnya minta ampun. Hanya diminta menunda acara tasyakuran dan sejenisnya tidak pula bersedia. Sebelum Ramadhan, sebenarnya angka positif sudah turun ke kisaran 2000-3000 per hari. Sekarang, kita kembali ke zona merah karena angka positif lebih dari 5000 per hari.
Penetapan hanya 11 negara yang diizinkan masuk ke Arab Saudi adalah sinyal kemungkinan ibadah haji 2021 ditiadakan.
Pemerintah Arab Saudi hanya mengizinkan calon jamaah haji dari 11 negara tersebut. Mau protes ke Kedubes Arab Saudi, silakan. Mau menyalahkan pemerintah kita sendiri? Coba ambil cermin yang besar....***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews