Tugas Editor Mencetak Berlian

Banyak pihak membutuhkan penulis-penulis yang mampu menerjemahkan ide klien. Dan ini adalah sawah subur yang bisa digarap. Anda tertarik?

Selasa, 13 Oktober 2020 | 10:36 WIB
0
234
Tugas Editor Mencetak Berlian
Editor buku (Foto: glints.com)

"Pak, benarkah ini tulisan saya yang pernah saya kirimkan ke jenengan?" tanya temen dari kota lain.
"Iya, bener. Ada yang salah?" tanyanya balik.
"Nggak, Pak. Cuma heran. Kok tulisan saya jadi bagus banget kayak gini" jawabnya keheranan. 

Selama puluhan tahun jadi editor freelance dan ghost writer, cerita-cerita seperti itu sudah tak terhitung lagi. Terlalu sering mampir ke telinga. Sering terkirim ke WA. Sering muncul di komentar. Bagaimana bisa tulisan sekadarnya bisa jadi begitu berharga. Itulah tugas editor.

Ya. Editor adalah pintu terakhir sebelum tulisan keluar wujud yang dikehendaki. Ada yang keluar jadi artikel, buku, jurnal, cerita dan lain-lain.

Editor itu mirip kurator seni. Cermat sekali mengamati setiap lekukan, tiap goresan, komposisi warna dan media, serta pesan yang hendak disampaikan. Cuma berbeda bidang, tapi tugasnya sama.

Editor adalah orang yang bertugas memperbaiki tulisan yang dikirim penulis. Editor akan mencermati setiap tulisan dengan tiga kriteria : layak, layak dengan revisi, dan tidak layak.

Tulisan yang dinyatakan layak biasanya dikirim penulis yang sudah profesional. Sudah banyak tulisan yang pernah dimuat atau dipublikasikan. Jadi, kualitasnya sudah teruji. Peran editor di sini paling hanya menentukan rekomendasi jadwal pemuatan.

Berbeda dengan tulisan yang layak dengan revisi. Editor memegang peranan penting. Tulisan yang baik harus disajikan dengan bahasa yang benar dan baik. Ejaan, tanda baca, dan struktur kalimatnya harus sesuai ketentuan. Salah satu huruf saja bisa berakibat fatal, semisal kata "batu dan baru". Berat sekali kan tugas editor....

Tulisan yang tidak layak biasanya langsung dikembalikan ke penulis atau pengirim. Biasanya diberikan catatan kesalahan dan kekurangan. Maksudnya, editor memberikan motivasi kepada penulis agar tidak kapok mengirimkan naskah lagi di kemudian hari.

Dengan semakin berkembangnya media saat ini, profesi penulis akan semakin digandrungi. Banyak pihak membutuhkan penulis-penulis yang mampu menerjemahkan ide klien. Dan ini adalah sawah subur yang bisa digarap. Anda tertarik?

Johan Wahyudi, penulis, editor

***