Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada tahun 2024 memiliki makna yang mendalam, tidak hanya bagi umat Islam, tetapi juga bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki kekayaan tradisi dalam merayakan Maulid, yang berbeda-beda di setiap daerah namun tetap dilandasi oleh satu semangat meneladani kehidupan Nabi Muhammad SAW.
Dalam konteks keindonesiaan, peringatan Maulid tahun ini sangat relevan dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan, terutama dalam menjaga persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman yang ada. Nabi Muhammad SAW adalah simbol pemersatu, baik dalam komunitas Muslim maupun di masyarakat yang majemuk. Beliau tidak hanya menyampaikan risalah agama, tetapi juga membangun peradaban yang menjunjung tinggi nilai keadilan, kesejahteraan, dan persaudaraan, nilai-nilai yang sejalan dengan falsafah Pancasila.
Indonesia, sebagai negara yang multikultural dan plural, sangat membutuhkan keteladanan sosok Nabi Muhammad dalam membangun harmoni di tengah perbedaan. Nabi mengajarkan bahwa perbedaan bukanlah alasan untuk berkonflik, tetapi justru menjadi kekayaan yang harus dirawat dengan dialog dan sikap saling menghormati. Hal ini sangat relevan di Indonesia, di mana keberagaman suku, agama, budaya, dan bahasa merupakan realitas yang harus dipelihara dengan bijak.
Lebih jauh, Maulid Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan kita tentang kepemimpinan yang berorientasi pada kemaslahatan umat. Dalam konteks keindonesiaan, prinsip kepemimpinan Nabi bisa menjadi inspirasi bagi para pemimpin dan seluruh elemen masyarakat dalam menjalankan tugas kenegaraan dan sosial. Kepemimpinan yang adil, amanah, dan berpihak pada rakyat merupakan salah satu ajaran Nabi yang sangat relevan untuk diterapkan dalam kehidupan berbangsa.
Sebagai bangsa yang besar, Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan global, seperti ketidaksetaraan ekonomi, kerusakan lingkungan, dan konflik sosial. Maulid Nabi Muhammad SAW dapat menjadi momentum untuk merefleksikan kembali komitmen kita terhadap nilai-nilai kemanusiaan universal yang dibawa oleh Nabi, seperti keadilan sosial, peduli terhadap kaum lemah, dan tanggung jawab terhadap lingkungan. Dengan mengimplementasikan ajaran-ajaran tersebut, Indonesia bisa menjadi contoh bagaimana Islam dan nasionalisme berjalan seiring, menciptakan masyarakat yang damai, adil, dan sejahtera.
Oleh karena itu, memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di tahun 2024 hendaknya menjadi langkah konkrit bagi umat Islam di Indonesia untuk mengukuhkan semangat kebangsaan, memperkuat solidaritas sosial, dan menjadikan Indonesia sebagai negara yang tidak hanya kuat dalam keimanan, tetapi juga dalam nilai-nilai kebangsaan yang luhur. Ini adalah saat yang tepat untuk meneladani sifat-sifat mulia Nabi, seperti toleransi, kejujuran, dan keadilan, demi tercapainya cita-cita Indonesia yang berdaulat, adil, dan makmur.
Peringatan Maulid kali ini dapat menjadi pengingat bahwa nilai-nilai Islam yang diajarkan Nabi Muhammad SAW selaras dengan prinsip-prinsip keindonesiaan yang menjunjung tinggi persatuan dalam keberagaman, gotong royong, dan keadilan bagi seluruh rakyat.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews