Waketum Laskar Merah Putih Kevin Haikal Minta Presiden Jokowi Evaluasi Kemenag

Menganalogikan adzan dengan perbandingan gonggongan anjing, telah menciderai hati ummat muslim secara general.

Kamis, 24 Februari 2022 | 14:53 WIB
0
341
Waketum Laskar Merah Putih Kevin Haikal Minta Presiden Jokowi Evaluasi Kemenag
Kevin Haikal Waketum Laskar Merah Putih

Kevin Haikal, Wakil Ketua DPP Laskar Merah Putih, Wakil Ketua LPBH PWNU DKI dan juga Ketua Bidang Pemuda DPP Pejuang Bravo-5 turut menanggapi terkait pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang menyamakan suara adzan dengan gonggongan anjing.

“Adzan merupakan sebuah panggilan untuk beribadah, tidak tepat dan sangat tidak benar menganalogikan nya dengan perbandingan gonggongan anjing," jelas Kevin di Jakarta, Kamis (24/2/2022).

Menurut Kevin, menganalogikan suara adzan dengan gonggongan anjing merupakan sebuah statement gegabah yang di lontarkan oleh pejabat negara sekelas menteri agama.

Selain itu, ini juga merupakan suatu hal yang mendegradasi dan mengkerdilkan esensi dari Adzan sebagai panggilan untuk beribadah kepada Tuhan.

“Masih banyak perumpamaan lain yang bisa di gunakan, perbandingan yang apple to apple, yang kontekstualitasnya sejajar dan sama. Kenapa tidak di umpamakan dengan suara lamborghini / ferrari, kan lebih baik," ungkapnya.

Menggunakan pengeras suara sebagai salah satu sarana mengumandangkan Adzan telah menjadi tradisi di Indonesia. Dan selama ini terpelihara dengan baik.

Kehadiran negara yang mengatur hingga detail tekhnis terkait dengan aturan penggunaan pengeras suara di masjid dirasa terlalu dalam dan agak sedikit berlebihan.

“Saya rasa, kita rakyat Indonesia adalah masyarakat majemuk yang terbiasa dengan adat ketimuran. Artinya, kita tau batas dan cenderung punya ewuh pekewuh / tata krama dalam berkehidupan sosial. Tanpa perlu di buat aturan seperti itu, selama ini rasanya tradisi itu berjalan dan aman-aman saja," kata Kevin.

Menurut Kevin, tanpa perlu surat edaran dari
Kementerian Agama pun, penggunaan toa masjid selama ini sudah cukup rapih dan memperhatikan aspek lingkungan.
Kalaupun ada satu dua permasalahan yang timbul akibat kesalahan komunikasi, itu selesai dengan musyawarah dan mufakat.

“Atas nama pribadi, sebagai masyarakat indonesia dan juga umat islam, saya berharap Pak Menteri Agama bisa lebih hati-hati lagi dalam memilih diksi atau tutur kata yang baik," tambahnya.

Karena hal ini, menganalogikan adzan dengan perbandingan gonggongan anjing, telah menciderai hati ummat muslim secara general.

Kevin berharap, Presiden Joko Widodo juga dapat melakukan evaluasi terkait kinerja Menteri Agama, karena ini bukan kali pertama ada pernyataan-pernyataan yang bersifat menyinggung masyarakat islam.
Dan Menag, juga tidak kunjung melakukan pembenahan.

***