Varian Omicron telah menyerbu Indonesia, ruang Isolasi di wisma atlet kini telah terisi oleh pasien dengan terkonfirmasi positif Covid-19. Hal ini tentu saja harus menjadikan kita tidak panik dan tetap patuh terhadap protokol kesehatan (prokes) serta vaksinasi.
Pada 28 Januari 2022 lalu, angka kejadian Covid-19 telah mencapai 9.905 orang. Melihat lonjakan tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar masyarakat tidak panik dan tetap tenang. Lonjakan tersebut ditengarai karena adanya varian baru Omicron yang dikabarkan lebih cepat menular.
Dirinya menyatakan bahwa pemerintah sudah melakukan banyak persiapan untuk menghadapi lonjakan Covid-19. Pemerintah sudah melakukan perbaikan berbagai sarana dan prasarana fasilitas kesehatan.
Perbaikan tersebut juga sudah disesuaikan dengan karakter varian Omicron yang berbeda dengan varian sebelumnya. Untuk menghadapi varian ini, pemerintah juga membutuhkan penanganan yang berbeda pula.
Dia menjelaskan bahwa pemerintah telah menyediakan layanan telemedicine, melalui aplikasi layanan kesehatan. Bagi pasien yang terinfeksi virus Corona varian Omicron, tidak semuanya membutuhkan layanan kesehatan secara langsung.
Apalagi gejalanya juga tidak terlalu membahayakan dan yang paling penting adalah meminimalisir kontak, karena ini akan mencegah penyebaran yang lebih luas.
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga mengajak masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan diri masing-masing serta meningkatkan imunitas.
Pada kesempatan berbeda, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui penularan varian Omicron di Indonesia sangatlah masif. Namun, ia meminta kepada masyarakat agar tidak panik lantaran gejala dari virus ini bersifat lebih ringan daripada varian-varian sebelumnya.
Budi memastikan pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi gelombang ketiga Covid-19 yang disebabkan oleh varian Omicron. Salah satunya adalah memperbanyak sentra vaksinasi Covid-19 terutama di DKI Jakarta. Demi memperlancar kegiatan vaksinasi, Budi meminta kepada pihak swasta untuk turut serta berkontribusi dalam penyediaan sentra vaksinasi.
Selanjutnya, kesiapan fasilitas kesehatan (faskes) juga menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mengantisipasi gelombang ketiga. Menurut Budi, pemerintah sudah menyiapkan 80 ribu tempat tidur di berbagai rumah sakit untuk pasien Covid-19. Bahkan, bisa dimaksimalkan hingga 150 ribu tempat tidur.
Dirinya juga menilai tidak semua pasien Covid-19 memerlukan penanganan langsung di fasilitas kesehatan. Jika megnalami gejala ringan atau tidak bergejala, pasien cukup menjalani isolasi mandiri dan menghubungi fasilitas kesehatan dengan menggunakan layanan telemedicine.
Tentu saja varian Omicron tidak boleh dianggap sepele, meski kebanyakan kasusnya menimbulkan gejala yang cukup ringan. Pasalnya tetap ada kemungkinan varian Omicron menyebabkan gejala yang parah. Di samping itu, penyebaran varian Omicron yang sangat cepat juga dapat mengakibatkan pasien membeludak di berbagai layanan kesehatan.
Bagi yang baru saja menjalani perjalanan ke luar negeri, tentu saja wajib untuk mematuhi aturan karantina. Selain itu, menjaga jarak saat turun dari armada transportasi dan menaati panduan Covid-19 dari otoritas lokal saat tiba di bandara, stasiun, ataupun pelabuhan.
Tak lupa selalu kenakan masker di manapun berada, karena penggunaan masker telah terbukti efektif dalam mencegah penularan virus Corona. Saat ini, memakai masker N95 dan KN95 selama lonjakan Omicron lebih dianjurkan, meski demikian, penggunaan masker medis juga bisa digunakan untuk mencegah penularan.
Jika sedang berada di luar rumah, pastikan untuk selalu menjaga jarak dan menghindari kerumunan agar terhindar dari penularan Omicron. WHO (World Health Organization) telah mengatakan bahwa menjaga jarak merupakan salah satu cara terbaik untuk mencegah membludaknya angka kejadian Covid-19.
Di samping disiplin menerapkan protokol kesehatan, hal yang perlu dan penting untuk dilakukan adalah meningkatkan kekebalan tubuh untuk mencegah tertularnya Omicron. Meningkatkan kekebalan tubuh bisa dilakukan dengan cara menerapkan pola hidup sehat, seperti konsumsi makanan sehat dan bergizi, rutin berolahraga, kelola stres dan istirahat yang cukup.
Jika dibutuhkan, konsumsi suplemen multivitamin juga dapat membantu menjaga kekebalan tubuh. Selain itu vaksinasi juga penting untuk diikuti agar tubuh memiliki kekebalan untuk melawan virus.
Protokol Kesehatan harus kembali dikencangkan, menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masaker merupakan strategi mandiri yang wajib untuk dipatuhi, selain itu vaksinasi juga penting untuk dipatuhi agar tubuh memiliki kemampuan untuk melawan virus Corona.
Sabrina Aulia, Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews