Bumi Sang Pencipta Manusia

Hominid masih kerabat simpanse yang semula merangkak di atas pepohonan lantas turun ke padang rumput dan kian terlatih berjalan dengan berdiri tegak.

Sabtu, 3 Agustus 2019 | 12:17 WIB
0
325
Bumi Sang Pencipta Manusia
Lewis Dartnell (Foto: Science Oxford)

Apa jadinya dunia tanpa Indonesia? Baiklah, kumulai hari dengan membaca buku "Origins: How the Earth Made Us", karya Lewis Dartnell.

Sekitar 3-4 juta tahun yang lalu, dataran Sahul (Papua yg menyatu dgn Australia) terlepas dari superkontinen Gondwana (di belahan bumi selatan) dan bergeser ke utara. Kejadian yang sama dialami oleh apa yang kini membentuk Amerika Latin, Afrika dan India.

Dataran Sahul yang bergeser kemudian menutup arus laut Indonesia yang semula merupakan jalur aliran air hangat dari Samudera Pacific ke Samudera India. Hal ini membuat Samudera India menjadi lebih dingin.

Saat yang sama pergerakan angin monsoon dari pegunungan Himalaya dan Tibet ke arah Samudera India juga menambah pendinginan di kawasan Samudera India. Kondisi ini mungurangi penguapan di kawasan Samudera dan menimbulkan efek pengisapan atmosfir yang menarik kelembaban udara dari kawasan Afrika Timur.

Akibatnya, Afrika Timur mengalami pengeringan, yang secara perlahan mengubah bagian luas dari hutan tropiknya menjadi padang rumput.

Hominid (masih kerabat simpanse) yang semula merangkak di atas pepohonan lantas turun ke padang rumput dan kian terlatih berjalan dengan berdiri tegak.

Proses ini seiring dengan perubahan iklim yang ditimbulkan oleh pergeseran rotasi bumi terhadap matahari membawa obahan biokimiawi yang mempengaruhi struktur otak.

Secara perlahan, dalam jutaan tahun lamanya, itulah yang menjadikan kita.

Wallahu 'alam!

***