Di era revolusi informasi, setiap orang dapat menjadi sumber informasi dan sekaligus penyalur informasi. Dengan semakin banyaknya orang memiliki smartphone, saat ini hampir setiap orang terpapar beragam informasi dari manapun datangnya secara cepat, baik informasi akurat, kurang akurat hingga hoax.
Dalam kaitan bencana, informasi cepat dan akurat menjadi sangat penting. Kita membutuhkan informasi dini terkait potensi bencana yang mungkin akan terjadi. Namun, peringatan dini ini juga semakin disadari dapat menjelma "pisau bermata dua".
Di satu sisi sangat penting bagi warga agar dapat mempersiapkan diri secara cepat untuk menghindar dari bahaya, tetapi pada sisi lain juga dapat menimbulkan kepanikan. Dilema memang seringkali terjadi antara memberi peringatan (kalau perlu "keras") agar warga lebih sigap VS cukup memberi informasi "lembek" (soft warning) agar tak terjadi kepanikan.
Artikel berikut cukup menarik disimak karena secara tidak langsung membahas dilema itu. Lembaga seperti BMKG atau BNPB, selain semakin dituntut untuk lebih cepat dan akurat dalam menyampaikan informasi, juga harus tepat dalam menyampaikan informasi di tengah dilema yang dihadapi itu.
Coba perhatikan artikel berikut ini. Semoga menjadi pembelajaran bagi kita semua. Akurasi dan cara penyampaian informasi dari lembaga seperti BMKG pada era sekarang rupanya sangat menentukan dalam penyelamatan nyawa rakyat.
Sekedar informasi tambahan dari seorang teman:
Saat ini ada peralatan yang disebut "Wireless Emergency Alert System" yang diluncurkan tahun 2012. Cell phone handset yang WEA-Capable bisa langsung menerima peringatan dari otoritas yang berwenang.
Sekarang ini, mereka yang menggunakan cell phone jenis itu, tiap ada thunderstorm, cell phone mereka berdering memberitahu apakah ada potensi bahaya (strong wind atau flash flood) di area sekitar mereka. Mungkin ini perlu di terapkan di Indonesia yg masyarakatnya hidup di cincin api yang setiap saat nasibnya dapat terancam bahaya alam.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews