Sore itu, Mbah Manto jadi guru besar bagi guru kecil. Tua renta, tapi isi otaknya luar biasa. Bisa menerjemahkan sekecil apa pun fenomena.
Kemarin sore, ada orang yang menawarkan kucing Himalaya. Katanya, kucing di rumahnya sudah terlalu banyak. Perlu dikurangi.
Secepat kilat saya menyambut tawaran itu. Kebetulan banget, tiga hari lalu, kucing Andora milik anak-anak mati. Kucing kesayangan itu keracunan jangkrik yang ditubruk dan dimakannya.
Adalah Mbah Manto yang menawarkan kucing Himalaya itu. Saya jemput beliau ke rumahnya. Cuma setengah kilo.
Selama dalam perjalanan menuju rumah pemilik kucing, Mbah Manto bercerita banyak. Menurutnya, saat ini, banyak banget orang-orang pinter tapi keblinger.
"Orang-orang pinter itu sombong-sombong. Lihat saja pas pengajian. Mereka angkuh. Malas mendengarkan ilmu yang disampaikan kyai" katanya.
"Hatinya sudah tertutup. Tertutup kesombongan. Bagaimana mungkin ilmu yang sangat baik itu bisa masuk, sedangkan hati dan pikirannya sudah dikunci?" tambah Mbah Manto.
"Jelas-jelas Corona sudah menyerang ratusan orang dan hampir seratusan nyawa hilang. Eh, orang yang sok pintar itu malah seakan menantang. Menantang maut karena katanya hidup dan mati itu urusan Allah. Kalau orang pintar hanya bisa berpikir begitu, ngapain juga kerja. Jika memang dikehendaki Allah, pasti ada duit jatuh dari langit. Mau kejatuhan duit receh satu ton?" jelas Mbah Manto sambil tertawa terkekeh-kekeh. Kelihatan banget giginya yang cuma tinggal beberapa.
"Justru orang yang dianggap gendheng malah mudheng. Mereka paham bahaya Corona. Makanya mereka taat. Cuma mereka nggak bisa ngomong seperti orang-orang yang sok pintar itu. Orang gendheng itu cuma bisa samina wa'atha'na sama pemimpin. Mereka punya prinsip sederhana. Mana ada pemimpin yang ingin membunuh rakyatnya sendiri. Sederhana banget kan pikiran orang gendheng" cerita Mbah Manto sambil sesekali memainkan korek di tangannya.
Sore itu, Mbah Manto jadi guru besar bagi guru kecil. Tua renta, tapi isi otaknya luar biasa. Bisa menerjemahkan sekecil apa pun fenomena. Semoga Allah memberikan kesehatan dan panjang umur kepada beliau. Aamiin yra....
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews