Pengurus MKKS Tingkat SMP Lampung Timur 2025-2027 Resmi Dilantik Lampung Timur - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Timur , Marsan, S.Pd.Ing,M.Pd, melantik pengurus Musyawarah Kerja Kepala sekolah (MKKS) jenjang SMP se-Kabupaten Lampung Timur periode 2025-2027.
Acara yang berlangsung di UPTD SMP N 1 Way Jepara, Sabtu (15/02/2025) itu, dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Timur Marsan, S.Pd.Ing,M.Pd, Korwil Labuhan Ratu, Sriyono, S.E., M.M., serta Ketua MKKS terpilih, Herman Syah, S.Pd., dan Ketua K3S, Indra Gunawan, S.Pd.
Membuka acara tersebut, Kepala Dinas dalam arahannya mengucapkan selamat kepada pengurus MKKS yang baru dilantik. Ia pun menyampaikan harapan agar MKKS dapat menjadi mitra pembangunan pendidikan di Kabupaten Lampung Timur.
"Saya ucapkan selamat kepada pengurus yang baru dilantik, semoga keberadaan MKKS mampu meningkatkan mutu pendidikan memberikan prestasi," ujarnya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Timur Marsan, S.Pd.Ing,M.Pd berpesan agar MKKS cepat dan tanggap menyesuaikan diri seiring kebijakan terkini Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Ketua MKKS terpilih, Herman Syah, S.Pd., menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya. “Kegiatan MKKS ini melibatkan 150 kepala sekolah SMP negeri dan swasta di Kabupaten Lampung Timur. Ke depan, kami berkomitmen untuk membawa MKKS menjadi wadah yang lebih produktif dalam meningkatkan mutu pendidikan,” ungkapnya.
SUSUNAN PENGURUS MKKS_SMP KAB.LAMPUNG TIMUR MASA KEPENGURUSAN 2025-2027
Abdul Mujib,yang mendapatkan tugas di Bidang Hukum Dan Advokasi menyatakan bahwa dalam dunia pendidikan, aspek hukum dan advokasi sangat penting untuk memastikan bahwa setiap kebijakan sekolah sesuai dengan regulasi yang berlaku serta melindungi guru, siswa, dan tenaga kependidikan. Turut hadir seluruh kepala sekolah SMP negeri dan swasta serta tamu undangan.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews