Ketika Facebook mengubah dirinya menjadi Meta, ia tidak sedang mematikan media sosial, tetapi menarik penggunanya lebih dalam memasuki penjelajahan baru yang bukan tidak mungkin lebih adiktif.
Dua hari lalu saya menonton kembali film yang saya nikmati dalam format layar lebar via layanan streaming. Meski tentu layar tidak sama besar, tapi saya selalu tertarik pada kisah-kisah sci-fi, atau fiksi-ilmiah.
Tak berbeda dengan Valerian and the City of a Thousand Planets. Latar kisah diawali dari Alpha Station yang mengorbit di garis orbit bumi, dengan sisipan kisah nyata pertemuan para antariksawan Amerika dan Rusia di wahana ruang angkasa yang saling terhubung Apollo dan Soyuz pada 1975.
Setelah fragmen ini, kita akan dibilas habis dengan efek visual yang dahsyat sampai 2 jam kemudian. Yang menarik bagi saya, adalah kehadiran Augmented-reality Bazaars. Dari luar terlihat seperti lapangan kosong tak berpenghuni, namun berubah gempita ketika menggunakan alat pandang khusus.
Seperti namanya, Big Bazaars, di dalamnya akan ditemukan banyak lapak dan barang yang dijual. Pembeli yang tertarik dapat dengan mudah memilih lalu check-out kemudian. Nah, bagian akhir inilah yang mind-blowing.
Pada ujung setiap pembelian, barang virtual tadi setelah melalui "transmatter device" keluar menjadi barang nyata. Tak ubahnya seperti berangkat ke toserba dan membeli barang-barang lainnya.
Tampaknya mungkin tinggal menghitung waktu saja ketika terma virtual tak lagi setara dengan sesuatu yang tak real, atau dunia yang diproyeksikan.
Kalau sempat mengamati film Ready Player One, interaksi yang real dan virtual menjadi begitu tak berkelim. Batas real-virtual mengabur.
Ketika Facebook mengubah dirinya menjadi Meta, ia tidak sedang mematikan media sosial, tetapi menarik penggunanya lebih dalam memasuki penjelajahan baru yang bukan tidak mungkin lebih adiktif.
Dan, bagian ini favorit saya, ketika manusia menjelajah begitu jauh, bayangkan Neo terbangun dalam fragmen film The Matrix, tubuh dengan seluruh kujurnya terpancang pada kabel.
Ketika yang nyata mungkin terlalu mengerikan untuk dihadapi dan kita jatuh ke alam sedatif.
Duh, ngeri.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews