Valerian dan Transmatter Device

Ketika Facebook mengubah dirinya menjadi Meta, ia tidak sedang mematikan media sosial, tetapi menarik penggunanya lebih dalam memasuki penjelajahan baru yang bukan tidak mungkin lebih adiktif.

Selasa, 11 Januari 2022 | 07:03 WIB
0
157
Valerian dan Transmatter Device
Film Sci-fi (Foto: Hard Rock FM)

Dua hari lalu saya menonton kembali film yang saya nikmati dalam format layar lebar via layanan streaming. Meski tentu layar tidak sama besar, tapi saya selalu tertarik pada kisah-kisah sci-fi, atau fiksi-ilmiah.

Tak berbeda dengan Valerian and the City of a Thousand Planets. Latar kisah diawali dari Alpha Station yang mengorbit di garis orbit bumi, dengan sisipan kisah nyata pertemuan para antariksawan Amerika dan Rusia di wahana ruang angkasa yang saling terhubung Apollo dan Soyuz pada 1975.

Setelah fragmen ini, kita akan dibilas habis dengan efek visual yang dahsyat sampai 2 jam kemudian. Yang menarik bagi saya, adalah kehadiran Augmented-reality Bazaars. Dari luar terlihat seperti lapangan kosong tak berpenghuni, namun berubah gempita ketika menggunakan alat pandang khusus.

Seperti namanya, Big Bazaars, di dalamnya akan ditemukan banyak lapak dan barang yang dijual. Pembeli yang tertarik dapat dengan mudah memilih lalu check-out kemudian. Nah, bagian akhir inilah yang mind-blowing.

Pada ujung setiap pembelian, barang virtual tadi setelah melalui "transmatter device" keluar menjadi barang nyata. Tak ubahnya seperti berangkat ke toserba dan membeli barang-barang lainnya.

Tampaknya mungkin tinggal menghitung waktu saja ketika terma virtual tak lagi setara dengan sesuatu yang tak real, atau dunia yang diproyeksikan.

Kalau sempat mengamati film Ready Player One, interaksi yang real dan virtual menjadi begitu tak berkelim. Batas real-virtual mengabur.

Ketika Facebook mengubah dirinya menjadi Meta, ia tidak sedang mematikan media sosial, tetapi menarik penggunanya lebih dalam memasuki penjelajahan baru yang bukan tidak mungkin lebih adiktif.

Dan, bagian ini favorit saya, ketika manusia menjelajah begitu jauh, bayangkan Neo terbangun dalam fragmen film The Matrix, tubuh dengan seluruh kujurnya terpancang pada kabel.

Ketika yang nyata mungkin terlalu mengerikan untuk dihadapi dan kita jatuh ke alam sedatif.

Duh, ngeri.

***