Kontak Tembak

Barangkali keruwetan makna itu yang menjadikan pekamus KBBI belum memasukkan ‘kontak tembak’ dalam KBBI, meski syarat-syarat lain sudah terpenuhi.

Kamis, 17 Februari 2022 | 11:37 WIB
0
216
Kontak Tembak
Ilustrasi kontak tembak (Foto: CNN Indonesia)

Pekamus KBBI tampaknya perlu tambah stamina, nih. Buat apa? Ada gabungan kata yang puluhan tahun sudah tersebar dan kini makin menjadi-jadi penyebarannya tetapi belum masuk KBBI.

Kontak tembak, gabungan kata itu, sudah ada pada tahun 1995 berkaitan situasi di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan kini menyebar luas—disebarkan media massa—berhubungan dengan situasi di provinsi tertimur negara kita. 

‘Kontak tembak’ muncul dalam berita di halaman 1 Kompas 25 Februari 1995 yang berjudul “Tim Pencari Fakta Mabes ABRI Temukan Penyimpangan Prosedur Operasi MIliter”. Dalam berita yang sambungannya di halaman dalam itu, terdapat dua kali penulisan kontak tembak. Saya belum bertanya kepada penulis berita itu (tiga orang), apakah istilah itu ciptaan mereka atau diambil dari siaran pers Tim Pencari Fakta.

Pada awalnya saya menemukan istilah itu di sebuah berita Kompas minggu-minggu terakhir bulan September. Kemudian menemukan juga di Liputan6 SCTV. Saya bertanya pada sahabat yang di sana, Fadjriah. Eh, malah dia menunjukkan bahwa istilah itu sudah dipakai banyak media massa.

Saya pun menemukan puluhan berita yang menggunakan ‘kontak tembak’ baik dalam judul maupun di tubuh berita. Saya hanya menepuk jidat. Cilaka, saya ketinggalan!

Saya jadi penasaran dan memelototi KBBI serta kamus-kamus lain. DI KBBI tidak terdapat sublema dua kata itu, baik pada lema ‘kontak’ maupun ‘tembak’. Pada lema ‘kontak’ ada arti ‘bertemu’, tetapi itu untuk percakapan. Contohnya ‘patroli kita kontak dengan musuh di pelabuhan’. Juga ditambahkan makna lain untuk percakapan ini yaitu ‘tembak-menembak’. 

Makna yang terakhir itu, tembak-menembak, membuat saya berpikir: jangan-jangan ‘kontak’ yang digunakan untuk percakapan itu, ditambahkan saja kata ‘tembak’ agar dapat digunakan secara resmsi, misalnya untuk yang tertulis. Maka jadilah ‘kontak tembak’ yang berarti ‘tembak-menembak’. Pada lema kontak itu ada yang digabung dengan ‘senjata;, jadilah sublema ‘kontak senjata’.

Ada juga kemungkinan lain: mencomot satu kata pada gabungan kata ‘kontak senjata’ dan ‘baku tembak’ menjadi ‘kontak tembak’. Kan, sama dengan menyatukan ‘sering’ dan ‘berkali-kali’ menjadi ‘sering kali’, yang maknanya berlebihan atau tidak hemat.

Barangkali keruwetan makna itu yang menjadikan pekamus KBBI belum memasukkan ‘kontak tembak’ dalam KBBI, meski syarat-syarat lain sudah terpenuhi.

***