Kisah Laki-Laki di Madinah yang Menegur Orang yang Sedang Membaca Al-Qur'an di Masjid

Dan JIKA... bacaan Al-Qur'an yang dikeraskan saja bisa dianggap MENGGANGGU, di sisi Baginda Rasulullah.

Minggu, 25 April 2021 | 22:39 WIB
0
957
Kisah Laki-Laki di Madinah yang Menegur Orang yang Sedang Membaca Al-Qur'an di Masjid
TOA

Di Quora Indonesia ada pertanyaan bagus:

"Pengeras suara di masjid sering kali mengganggu. Terlebih bila azan, doa, salawat, bahkan dakwah dibawakan dengan berteriak-teriak. Adakah umat Muslim sendiri yang merasa terganggu dengan penggunaan pengeras suara tersebut?"

Pertanyaan tersebut relevan dengan kegusaran dan protes yang diunggah oleh Zaskia Adya Mecca baru-baru ini.

Dan bahkan sudah ada update pertanyaan yang senada.

  1. Apakah membangunkan orang sahur dengan berteriak-teriak menggunakan pengeras suara di masjid sebenarnya ada tuntunannya dalam Islam?
  2. Apa perasaan orang non-Muslim saat mendengar orang keliling kampung untuk membangunkan orang untuk sahur saat bulan puasa yang biasanya menggunakan alat-alat musik seadanya yang berisik?


JAWAB:

INI KISAH NYATA.

Suatu masa, di bulan Ramadhan ada seorang laki-laki, yang MENEGUR orang-orang Islam yang sedang membaca Al-Qur'an dengan keras, di masjid.

ORANG YANG SEDANG MEMBACA AL-QUR'AN, DI MASJID, DITEGUR! LUAR-BIASA! 

ALASANNYA, membaca Al-Qur'an dengan suara keras itu bisa MENGGANGGU 

...saudaranya yang lain yang sedang bermunajat di masjid! 

WUAH!!! Penistaan™ agama™ banget, kan, ya?!! 

Masa' membaca Al-Qur'an dianggap MENGGANGGU!  Wajib didemo, dong! 

SIAPA SIH, LAKI-LAKI TERSEBUT?!

Belum tahu kekuatan 7 juta umat Islam 212 apa, HAH?! 

Perkenalkan 

LAKI-LAKI tersebut... adalah...

AL-MUSTHAFA, MANUSIA TERPILIH, RASULULLAH MUHAMMAD,
SHALLALLAHU 'ALAIHI WA ALIHI WA SALLAM.


قد روى أحمد أن رسول الله صلى الله عليه وسلم خرج على بعض أصحابه وهم يصلون من السحر فقال: «أيها الناس كلكم يناجي ربه، فلا يجهر بعضكم على بعض فى القراءة ''

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal (pendiri mazhab Ahlussunnah Hanbali), bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menghampiri sebagian para sahabat yang di antaranya sedang shalat di waktu sahur (Ramadhan dan sebagian sahabat duduk membaca Qur'an) dan beliau bersabda: "Wahai sekalian insan, masing-masing kalian sedang bermunajat (orang yang sedang shalat itu tengah bermunajat kepada Tuhannya; biarkan ia berkonsentrasi dengan bacaan shalatnya), dan JANGANLAH DI ANTARA KAMU MENGERASKAN BACAAN AL-QUR'AN (sehingga bisa mengganggu yang lain)".

Hadits di atas statusnya SHAHIH (perfected), dengan sanad (jalur riwayat) 'Abdullah bin 'Umar, termaktub dalam kitab Musnad Ahmad bin Hanbal jilid 2 halaman 36. Diriwayatkan pula oleh Imam ath-Thabrani dan Ibnu Abi Syaibah.

Maka, jawabannya:

BAHKAN NABI UMAT ISLAM PUN MELARANG SAHABATNYA UNTUK MENGERASKAN BACAAN AL-QUR'AN KARENA BISA MENGGANGGU SAUDARANYA YANG LAIN YANG SEDANG SHALAT!

Dalam konteks sekarang, melantunkan bacaan Al-Qur'an dengan pengeras suara berlama-lama,

  1. bisa mengganggu orang lain yang sedang istirahat,
  2. atau mengganggu orang-tua yang sedang sakit,
  3. atau mengganggu orang yang sedang khusyuk sholat Tahajjud...

Sebagian Muslim mayoritas enggak mikir ke situ.

Coba kalau punya nyali, suara-suara teriak melengking dengan BLEDARRR BLEDARRR suara drumband "BANGONIN SAHOR DIOMELIIIIINNN!!! GAK DIBANGONIN SAHOR KESIANGAAAANNN!!!!" ini dilakukan di rumah-sakit rumah-sakit, saya jamin, mereka langsung diciduk ke kantor polisi karena membikin onar di tempat yang wajib untuk tenang.

Dan jangan mengharapkan ulama atau ustadz di Indonesia. Abdul Shomad saja mengatakan bahwa orang yang terganggu dengan suara adzan adalah SETAN YANG KEPANASAN. Padahal yang dipersoalkan adalah besaran volume speaker-nya yang terlampau keras dari biasanya, itu pun adzannya dilantunkan tidak oleh mu'adzin yang suaranya ahsan. (Saya belum sempat mengatakan bahwa saya ingin mengundang Abdul Shomad agar datang ke Pesantren Gentur di Jawa Barat yang mengharamkan speaker untuk adzan, dan saya ingin menantang Abdul Shomad agar mengatakan "Kalian adalah setan yang kepanasan dengan suara adzan", dan saya yakin, para santri Pesantren Gentur akan murka jika dibegitukan).

Maka... Jika ada umat Islam yang ngotot mengatakan bahwa orang yang terganggu terhadap bacaan Al-Qur'an yang DIKERASKAN (dengan speaker/TOA), sebagai "SETAN YANG KEPANASAN"...

SILAKAN UCAPKAN PERKATAAN YANG SAMA

KEPADA BAGINDA NABI MUHAMMAD

YANG BERSABDA DI HADITS SHAHIH RIWAYAT IMAM AHMAD DI ATAS 

JIKA PUNYA NYALI.

Dan JIKA... bacaan Al-Qur'an yang dikeraskan saja bisa dianggap MENGGANGGU, di sisi Baginda Rasulullah, maka bagaimana lagi,

dengan suara-suara teriakan [ "BANGONIN SAHOR DIOMELIIIIINNN!!! GAK DIBANGONIN SAHOR KESIANGAAAANNN!!!!" ] macam orang kenak darah-tinggi di kala sahur saat ini?

TENTU LEBIH MENGGANGGU LAGI! 

Dan para 'ulama tidak ada yang membahas hadits riwayat Imam Ahmad di atas.

Ckkk... Parah Indonesia. Pantas negeri ini susah melulu. 

------------

TAMBAHAN:

Saya belum membahas bahwa Sunnah Sahur adalah diakhirkan jelang adzan Shubuh, DAN BUKAN PUKUL 2 DINI HARI SEPERTI SAHURNYA ORANG YAHUDI!

YA ALLAH! KEMANA PARA ULAMA AHLUSSUNNAH DI NEGERI INI?!!

Wassalam,

25 April 2021, 22.00 WIB

MUHAMMAD ZAYNUDDIN
Muslim Ahlussunnah wal Jama'ah Madzhab Syafi'i

***