Banyak pertanyaan yang intinya himbauan agar khalayak jangan mudah percaya sama tukang hipnotis yang mengklaim sudah menjadi trilyuner.
Kayaknya muncul kloningan diskusi dobol dengan nganu. Orang ini (Bossman Mardigu, ed.) mengaku trilyuner karena mencipta sesuatu yang patennya dibeli perusahaan energy Singapura. Dan dia melecehkan perbankan Indonesia yang katanya tidak mau memberi pinjaman untuk mengembangkan temuannya. Hanya perbankan Singapura yang bersedia.
Itu kata orang ini. Tapi setelah dilacak, nama orang ini tidak muncul.
Dia mengklaim sebagai trilyuner tapi seminarnya harus bayar. Gaya marketing seminarnya sangat bombastis. Misalnya, kursus UKM gratis. Dikasih ilmu dikasih modal 200 sampai 500 juta tanpa riba. Come on...
Jika memang ada, kenapa woro-woro itu terus berulang dan belum ada media yang meliput hasil hebatnya itu.
Justru Kompas.com yang menurunkan berita bahwa orang ini mengumumkan investasi digital cryptocurrency semacam bitcoin.
Bedanya katanya dia, jaminan bitcoin ala dia adalah emas seberat 1 Ton yang ditaruh di bank ( Bank mana kita gak tau) dalam bentuk pecahan logam 20 gram.
Kita tidak tahu apa maksud Kompas.com memberitakan investasi yang sudah berkali-kali dibilang BI dan OJK sebagai sangat berbahaya dan punya resiko tinggi merugi. Bahkan bitcoin dilarang sebagai alat transaksi.
Tapi saya melihat pemberitaan ini adalah peringataan bagi OJK untuk mengawasi pergerakan perusahaan orang ini.
Belakangan juga orang ini sudah berlagak sebagai ekonom. Dia yang mengaku sudah membaca ribuan neraca, mengkritik pandangan pemerintah bahwa sampai saat ini hutang terkelola dengan baik. Dia melihat APBN seperti neraca rugi laba perusahaan kelontong.
Ini adalah kali kedua dia menyajikan analisa sangat ngawur soal ekonomi makro. Dia pernah menulis panjang soal model bisnis BUMN yang dia katakan salah urus hingga gampang dikerjain oleh investment banking yang isinya di sebut sebagai economic hitman.
Baca Juga: Tentang Bossman Mardigu
Dia mengaku bertemu orang-orang ini yang berlatar belakang intelejen dan sangat ahli dalam soal ekonomi. Yahudi pulak... Nah lengkap klaim dia ketemu banyak orang penting itu.
Cerita-cerita demikian terlalu sempurna. Apalagi dia itu sebelumnya dikenal sebagai orang yang bisa hipnotis dan ambil kursus NLP tapi tidak sampai kategori pakar.
Saya kok khawatir, apa yang dipromosikan orang ini menjurus pada penipuan dan pembodohan. Sama Diskusi dengan Trilyuner dari Hong Kong.Jika dia trilyuner, kenapa masih tersisa banyak waktu bagi dia untuk update postingan tiap hari lebih dari dua kali? Itu perusahaan yang ada nama Swissnya, alamatnya dimana? Katanya lulusan Menlo di Silicon Valley. Tahun berapa?
Dan banyak pertanyaan yang intinya himbauan agar khalayak jangan mudah percaya sama tukang hipnotis yang mengklaim sudah menjadi trilyuner.
Bagi kawan-kawan dia dan para jagoan membaca postingan saya, tolonglah bilang dia: segeralah insyaf.., Jangan menipu!
Budi Setiawan
***
Disclaimer: Tulisan ini dibuat dan ditayangkan di media sosial pada bulan Mei 2018.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews