Semua sikap Abah Gus Nuril tersebut menunjukkan bahwa Beliau adalah seorang muslim sejati. Seorang Kyai nan bijak dan bajik. Sekaligus menunjukkan Indahnya ajaran Islam.
Coba saja Presiden Joko Widodo mengangkat Abah Gus Nuril Arifin menjadi Menteri Agama, saya yakin meskipun Abah Gus Nuril bukan jenderal, Beliau tidak akan ragu atau plin-plan dalam membubarkan ormas yang tidak sesuai ideologi Pancasila dan pastinya Beliau tidak akan gegabah akan memulangkan ISIS yang jelas-jelas telah membakar passport dan menjadi tentara asing.
Sebab, selama ini Abah Gus Nuril memang menentang secara terang segala bentuk intoleransi, ekstremis dan radikalis.
Abah Gus Nuril Arafin MBA, sejak dulu konsisten di jalan Pancasila. Bahkan, Pesantren Abdurrahman Wahid Soko Tunggal Rawamangun Jakarta Timur, dijadikan "Rumah Pancasila", yang acapkali digunakan untuk diskusi tentang nilai-nilai luhur Pancasila.
Di Rumah Pancasila itu, Abah Gus Nuril menerima dengan tangan terbuka semua orang, baik yang beragama Kristen, Buddha maupun Hindu dan Konghucu....
Tentu semua orang tahu Abah Gus Nuril sangat dekat dengan Gus Dur dan Beliau adalah kesayangannya Gus Dur.
Meskipun Gus Nuril adalah seorang Kyai, tetapi Beliau sama sekali tidak alergi atau ragu-ragu melangkah masuk ke gereja maupun wihara.
Beliau begitu luwes. Beliau begitu toleran terhadap umat-umat maupun pemimpin-pemimpin agama-agama lain.
Semua sikap Abah Gus Nuril tersebut menunjukkan bahwa Beliau adalah seorang muslim sejati. Seorang Kyai nan bijak dan bajik. Sekaligus menunjukkan Indahnya ajaran Islam.
Semua itu membuat yakin kita bahwa apabila Abah Gus Nuril Arifin diangkat Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Agama, maka Beliau akan sanggup menjadi Menteri Agama dari semua agama yang ada di Nusantara ini.
Beliau akan mampu memenuhi harapan semua umat beragama yang ada di republik tercinta ini.
Semoga Presiden Joko Widodo mendengarkan harapan kami ini.
Salam NKRI. Salam Pancasila. Salam Bhinneka Tunggal Ika.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews