Kemensos sekaligus sambil ingin melihat kinerja para tenaga pendamping PKH yang merupakan ujung tombak Kemensos ke tengah-tengah masyarakat.
Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina mendukung status para tenaga pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Indramayu menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Untuk menjadi PPPK, para tenaga pendamping PKH sejak dini harus segera mempersiapkan diri untuk mengikuti berbagai pelatihan yang berkaitan dengan seleksi metode Computer Assisted Test (CAT).
"Saya berharap, mulai saat ini mereka sudah mulai melakukan pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan CAT hingga dimulainya pengumuman proses CAT, " kata Selly Andriany Gantina didampingi Sekretaris Dinas Sosial Indramayu, Caridin dan Plt Direktur Jaminan Sosial Kemensos RI, Faisal usai menyampaikan paparannya pada kegiatan penguatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) PKH di aula Gedung MM Entertainmant Indramayu, Sabtu (14/10/2023).
Dikatakan Selly, kegiatan penguatan kapasitas SDM PKH ini merupakan salah satu program Kementerian Sosial (Kemensos) RI yang setiap tahun dilakukan dalam rangka mengevaluasi kinerja para tenaga pendamping PKH.
"Selaku mitra kerja Kemensos RI, kami ingin mengevaluasi kinerja para tenaga pendamping, apakah selama menjalankan tugasnya mengalami kesulitan atau tidak. Selain itu, kita juga ingin mengetahui selama kerja di lapangan adakah kendala-kendala yang mereka hadapi. Kemudian persiapan-persiapan yang mereka lakukan dalam upaya meningkatkan kapasitas mereka yang akan diberikan apresiasi dari Kemensos RI," ungkapnya.
Karena, kata Selly, Kemensos akan meningkatkan status mereka semula sebagai tenaga pendamping menjadi PPPK. Sehingga, pihaknya harus mewacanakan dan harus mempersiapkan para tenaga pendamping untuk segera melakukan berbagai pelatihan yang berkaitan dengan metode CAT.
"Dalam kunjungan ini, saya menerima berbagai masukan seputar kendala-kendala maupun hambatan-hambatan selama mereka mendampingi Keluarga Penerima Manfaat (KPM), " katanya.
Sementara itu, Plt Direktur Jaminan Sosial Kemensos RI, Faisal menyampaikan, ini merupakan kegiatan rutin Kemensos sekaligus sambil ingin melihat kinerja para tenaga pendamping PKH yang merupakan ujung tombak Kemensos ke tengah-tengah masyarakat.
"Dalam pertemuan ini, kami juga ingin melihat kendala-kendala apa yang dihadapi para tenaga pendamping di lapangan untuk dicarikan solusinya," tutupnya.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews