Lapas Malang - Selasa (4/4/2023) Lapas Kelas I Malang Kanwil Kemenkumham Jawa Timur terus melakukan inovasi pada pembinaan kemandirian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Hal ini salah satunya dengan pemanfaatan lahan di dalam untuk bangunan yang mendukung Bimbingan Kerja Warga Binaan.
Seperti yang dilakukan Warga binaan Lapas Kelas I Malang melakukan pembangunan Greenhouse. Pembangunan Greenhouse untuk kebutuhan program Kegiatan Kerja khususnya Bimbingan Kerja (Bimker), dimana warga binaan diajak untuk Lebih Produktif di Banyak bidang.
Bimker Greenhouse ini nantinya akan bersebelahan dengan bimker lainnya yang sudah ada. Dengan memanfaatkan lahan yang ada di dalam Lapas Kelas I Malang, para WBP menyulap lahan tersebut menjadi lahan bermanfaat yang menghasilkan Karya berkualitas. Warga Binaan diharapkan tetap produktif dengan membangun dan menghasilkan karya berkualitas di rumah hijau atau Greenhouse Lapas Kelas I Malang.
Bangunan Green House ini nantinya akan digunakan sebagai tempat membudidayakan berbagai macam tanaman yang bermanfaat. Untuk memaksimalkan hasilnya, pembangunan Greenhouse ini sangat harus diperhitungkan dari segi bangunan, tinggi bangunan, kelembaban bangunan namun tetap harus bisa menerima sinaran matahari walau sifat bangunan tersebut kedap.
Kalapas Kelas I Malang Heri Azhari, berharap pembangunan Greenhouse ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan skill Warga Binaan dalam mengelola Greenhouse, dimana hal ini bisa dimanfaatkan ketika telah keluar dari Lapas nantinya.
L'SIMA PASTI APIK !
(HUMAS LAPAS KELAS I MALANG)
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews