Pemerintah memprediksi akan ada lonjakan siginifikan masyarakat yang akan mudik Lebaran 2022. Untuk menghindari kemacetan parah, pemudik diimbau untuk dapat berangkat lebih awal dan menghindari puncak arus mudik pada 28-30 April 2022.
Mudik menjadi hadiah terindah pada Ramadhan ini karena masyarakat akhirnya bisa melakukannya walau di tengah pandemi Covid-19. Pemerintah memperbolehkan warga untuk pulang kampung karena kasus corona terus menurun dan banyak yang sudah divaksin. Tentu ada syarat-syaratnya seperti wajib vaksin booster dan mematuhi protokol kesehatan.
Presiden Jokowi mengimbau seluruh WNI yang akan mudik untuk berangkat lebih awal dengan tujuan menghindari kemacetan. Menurut prediksi dari Kementrian Perhubungan maka puncak mudik terjadi tanggal 28 hingga 30 April 2022.
Dalam artian, imbauan ini sangat bagus karena kemacetan saat mudik bisa berefek negatif karena arus yang tidak lancar bisa membuat pengiriman barang via pantura atau jalur lain terganggu.
Pemerintah merekayasa jalan agar tidak macet saat masyarakat mudik dengan memberlakukan aturan ganjil dan genap (pada plat nomor kendaraan), jadi masyarakat bisa melihat nopolnya dan memutuskan untuk berangkat tanggal berapa, agar melaju dengan lancar. Selain itu juga diberlakukan aturan jalan sejalur dan truk dilarang keras untuk masuk jalan tol.
Imbauan Presiden amat baik karena beliau memperhatikan rakyatnya. Di samping itu, kemacetan menimbulkan stress sehingga masyarakat bisa terpicu emosinya. Jika terlalu lama di jalan juga memiliki efek buruk bagi kesehatan sehingga banyak yang mual, masuk angin, dan pusing. Dikhawatirkan mereka juga tidak kuat berpuasa karena perjalanan yang berat.
Untuk mengantisipasi kemacetan memang sebaiknya pulang kampung lebih awal dan ketika jatah libur dari kantor terlalu mepet dengan puncak arus mudik, maka bisa diakali dengan mengajukan cuti. Pimpinan perusahaan pun diharapkan mampu memberikan izin agar pekerjanya memiliki waktu yang cukup untuk melaksanakan persiapan mudik.
Presiden Jokowi juga berpesan agar masyarakat yang mudik tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Dalam artian, walau pulang kampung memakai kendaraan pribadi tetapi wajib mengenakan masker , termasuk mengenakan masker ganda dengan posisi masker kain di bagian luar. Tujuannya untuk meningkatkan filtrasi udara dari droplet.
Selain itu masyarakat juga wajib mencuci tangan atau memakai hand sanitizer, apalagi setelah memegang banyak benda seperti handle pintu mobil, handle pintu rumah, dll. Jika istirahat di rest area juga wajib cuci tangan saat ke toilet, sembari cuci muka dan numpang ke belakang.
Bagaimana jika mudik pakai kendaraan umum? Tentu masih wajib pakai masker, tidak cukup hanya dengan face shield. Masker juga jangan dilepas kecuali jika ke toilet karena kita tidak tahu di antara penumpang apa ada yang orang tanpa gejala atau tidak.
Ketika naik kendaraan umum seperti bus atau kereta api maka agak susah untuk jaga jarak. Oleh sebab itu, pemudik diimbau untuk selalu mengenakan masker dan menerapkan prokes ketat karena tidak ada tempat yang aman dari penularan Covid-19. Saat mengantri sebelum naik kendaraan juga wajib untuk jaga jarak.
Mudik tahun 2022 diselenggarakan di tengah pandemi sehingga tantangannya makin besar. Masyarakat dihimbau untuk pulang kampung lebih awal untuk menghindari kemacetan dan tidak kelelahan serta jatuh sakit dalam perjalanan yang waktunya lebih panjang. Dengan adanya masyarakat yang pulang mudik lebih awal, kemacetan dan hal-hal buruk lainnya dapat diminimalisir.
Edi Jatmiko, Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews