Dari data yang tercatat di KBRI Nairobi, sejauh ini terdapat 52 orang alumni Indonesia di Kenya, Uganda, Somalia, dan RD Kongo. Mereka sebagian besar melakukan studi di kampus-kampus yang tersebar di Jawa.
Dalam tahun 2021 ini terdapat 30 orang penerima beasiswa Indonesia dari Afrika Timur yang akan melanjutkan studi ke Indonesia. Jumlah tersebut merupakan keseluruhan penerima beasiswa dari Kenya, Uganda, Somalia, RD Kongo dan Sudan Selatan. Mereka pada umumnya melakukan studi jenjang magister, namun terdapat beberapa orang yang terpilih untuk melakukan studi jenjang doktoral.
“Kami merasa sangat senang, karena jumlah ini menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan dari tahun-tahun sebelumnya,” ungkap Dubes RI Nairobi, Dr. Mohamad Hery Saripudin. Dilihat dari jumlah pelamar pada beasiswa Kemitraan Negara Berkembang, misalnya, pada tahun 2019 lalu jumlah pelamar dari Uganda dan Somalia berturut-turut adalah 18 dan 6 orang. Tahun ini, jumlahnya meningkat drastis menjadi 42 dan 19 orang.
“Antusiasme yang sangat tinggi dari para pelamar semakin menegaskan peningkatan profil pendidikan tinggi Indonesia di kalangan mahasiswa Afrika Timur,” ujar Dubes yang mulai bertugas di Nairobi sejak November 2020 tersebut.
Secara keseluruhan, untuk tahun ini tercatat 6 orang dari Kenya, 18 dari Uganda, 3 dari Somalia, 1 dari RD Kongo, dan 2 dari Sudan Selatan yang menerima beasiswa ke Indonesia. Terdapat tiga skema beasiswa yang diberikan kepada mereka. Pertama adalah beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB), yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Selain KNB, dua skema beasiwa lainnya diberikan mandiri oleh Perguruan tinggi di Indonesia, yaitu Universitas Diponegoro (Undip) dan Universitas Muhammadiya Yogyakarta (UMY). Para penerima beasiswa tersebut mengaku sangat antusias untuk dapat belajar ke Indonesia.
“Saya sangat gembira dapat diterima di Undip, terutama untuk program magister dengan bahasa Inggris sebagai pengantar,” ujar Stella Gichohi, penerima beasiswa asal Kenya.
“Pendidikan tinggi Indonesia memiliki peringkat yang sangat baik di Asia, selain itu Indonesia juga terkenal akan kekayaan budayanya,” jelas Stella ketika ditanya mengenai alasannya memilih Indonesia sebagai tujuan studi.
Semakin banyak mahasiswa yang melakukan studi di Indonesia akan menambah banyak jumlah alumnus Indonesia di seluruh dunia. Di masa mendatang, alumnus-alumnus tersebut akan menjadi aset bagi Indonesia.
“Para alumnus Indonesia di Somalia banyak membantu KBRI Nairobi dalam upaya pelaksanaan diplomasi perlindungan WNI,” jelas Dubes Hery. Alumni Indonesia di Somalia sering membantu KBRI Nairobi dalam upaya melindungi para ABK asal Indonesia yang menghadapi masalah dengan pemilik atau kapten kapal serta dalam pelaksanaan proses pemulangan mereka ke tanah air.
Dari data yang tercatat di KBRI Nairobi, sejauh ini terdapat 52 orang alumni Indonesia di Kenya, Uganda, Somalia, dan RD Kongo. Mereka sebagian besar melakukan studi di kampus-kampus yang tersebar di Jawa. Sebagian besar dari alumnus tersebut mengambil studi pada rumpun ilmu ekonomi-manajemen. Rumpun ilmu Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam menjadi rumpun ilmu kedua terpopuler yang diambil para alumni.
“Saya sangat antusias dan tidak sabar untuk pergi ke Indonesia untuk merasakan keragaman budaya dan belajar pada institusi dengan ranking yang tinggi,” tutup Stella sumringah.\
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews