berhati-hatilah kalau ingin ngerjain atau ngasih kejutan saat ulang tahun,jangan sampai niatnya senang-senang atau biar seru,malah berkhir duka atau penyesalan dan kesedihan.
Prank atau ulah iseng telah mewabah kepada anak-anak muda. Ada prank yang sifatnya untuk konten Youtube, namun lebih banyak prank yang sifatnya ingin ngerjain temannya pada waktu ulang tahun. Namun, terkadang prank atau yang sifatnya hanya candaan malah kebablasan. Yang bisa menyebabkan cacat fisik atau hilangnya nyawa orang yang dikerjain atau diisengin.
Di Kulon Progo dua remaja meninggal dunia karena ulah iseng temannya pas ulang tahun. Namanya Tegar Qurahman (16) dan Rian Haryanto (15) meninggal tenggelam di underpass Kulur yang tergenang air hujan.
Yang ulang tahun yaitu Rian Haryanto. Oleh teman-temanya Rian diajak bermain di underpass Kulur dan nongkrong di atas underpass. Seperti anak remaja umumnya kalau ngerjain temannya, diangkatlah Rian ramai-ramai dan diceburkan di underpass yang penuh air dengan kedalaman dua meteran. Rupanya Rian tidak bisa berenang dan temannya Tegar ingin menolong Rian, tapi apes, malah Tegar juga ikut jadi korban dan meninggal.
Bukannya ulang tahun ngasih hadiah sebagai bentuk kejutan kepada temannya, malah ngerjain yang berakibat meninggalnya teman atau sahabatnya. Yang penting seru-seruan, efeknya tanpa dipikirkan. Begitulah anak remaja sekarang kalau ngerjain teman atau sahabatnya waktu ulang tahun.
Apakah ini kejadian pertama,prank atau iseng saat ulang tahun berakhir dengan duka atau meninggal?Ternyata tidak.
Pada bulan Oktober 2019 dua mahasiswa di Universitas Negeri Lampung juga meninggal dunia di Embung atau danau di belakang kampus karena prank atau iseng ngerjain temannya saat ulang tahun.
Yang ulang tahun Ajrul, sepatunya diambil oleh Ikbal dan dilemparkan ke embung atau danau. Niatnya hanya ngerjain saja karena Ajrul lagi ulang tahun.
Secara reflek Ajrul mengambil sepatunya yang dilempar di embung atau danau kampus. Rupanya Ajrul tidak bisa berenang dan malah tenggelam. Tahu Ajrul tenggelam, Ikbal ingin menolong dan nyebur ke dalam embung atau danau. Ikbal juga ikut tenggelam dan dua-duanya meninggal.
Ada lagi dulu di kampus IPB Dramaga, ada mahasiswa yang ultah, dipeganglah kedua tangannya dan kedua kakinya rama-ramai oleh teman-temannya dan dilempar ke danau. Dan ternyata juga tidak bisa berenang dan meninggal.
Ada juga di Jakarta, habis main fulsal ingin ngerjain temannya yang ulang tahun dengan diikat ditiang futlsal dengan mata tertutup dan disiram air pakai ember. Seketika kelojotan atau meronta-ronta ternyata tiang fulsal yang terbuat dari besi itu ada aliran listriknya. Dan meninggal.
Kejadian-kejadian di atas bisa saja terus terjadi kalau tidak dari sekarang hentikan prank atau candaan saat ulang tahun temannya yang sifatnya bisa membahayakan baik cacat fisik atau menyebabkan kematian.
Untuk itu berhati-hatilah kalau ingin ngerjain atau ngasih kejutan saat ulang tahun,jangan sampai niatnya senang-senang atau biar seru,malah berkhir duka atau penyesalan dan kesedihan.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews