Museum ini dibangun di Indonesia berkat kerjasama Dewan Masjid Indonesia dan Yayasan Museum Rasulullah di Arab Saudi.
Kabar gembira untuk masyarakat Indonesia: Museum Assalamu Alaika Ayyuhannabi -- atau Museum Rasulullah -- akan hadir di Indonesia. Bukan pameran, tapi sebagai museum permanen, sebagaimana yang telah berdiri di Madinah, Arab Saudi dan Qatar.
Delegasi perwakilan Museum Rasulullah yang dipimpin Prof. Dr. Abdullah Nasir Al-Qarni datang dari Arab Saudi untuk bertemu Ketua Dewan Masjid Indonesia yang juga Wakil Presiden, Jusuf Kalla untuk mematangkan rencana pembangunan museum tersebut di Indonesia.
Museum Rasulullah sudah berdiri di Kota Madinah dan juga di Qatar. Museum ini modern dan lengkap, dengan tayangan, diorama dan alat peraga digital serta sejumlah koleksi asli peninggalan Nabi Muhammad SAW yang berkaitan dengan kehidupan Rasulullah dan perkembangan Islam di dunia.
Misalnya, miniatur kota Makkah pada zaman Rasulullah masih hidup, serta diorama digital kediaman Nabi Muhammad SAW di Madinah.
Museum ini juga akan memampangkan peta interaktif jalur hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah, lengkap dengan rute, para pengikut dan desa-desa yang telah mereka lewati pada perjalanan bersejarah itu.
Di Museum Rasulullah kita juga akan mengetahui kisah kehidupan Nabi SAW, dari kelahiran hingga kematiannya, sampai ke detail kecil seperti jenis sisir, pakaian yang dikenakan dalam pertempuran, makanan serta obat-obatan yang diminumnya. Museum juga akan menayangkan film interaktif 3D tentang rumah Nabi SAW, dan sebagainya.
Saat ini, setidaknya ada 25 negara telah menawarkan diri untuk menjadi lokasi pembangunan Museum Rasulullah. Di antara 25 negara itu, Indonesia salah satu dipilih oleh Yayasan Museum Rasulullah.
Lalu di mana lokasi museum kelak? Di satu tempat di Kota Jakarta. Luasnya, antara 6.000 sampai 12.000 meter persegi. Museum ini dibangun di Indonesia berkat kerjasama Dewan Masjid Indonesia dan Yayasan Museum Rasulullah di Arab Saudi.
Sungguh, saya pun tak sabar menanti.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews