Kepada para perempuan, teruslah berjuang menjadi inspirasi dan role model yang baik di sekelilingmu!
Seberapa anda telah merasakan kesetaraan peran perempuan di sekeliling anda?
The World Economic Forum 2021 menyatakan bahwa masih ada rata-rata 60% kesenjangan gender di dunia. Untuk menutup kesenjangan diperlukan kolaborasi dari seluruh pihak. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), misalny, meluncurkan aksi Sustainable Development Goals (SDGs), dimana kesetaraan gender merupakan salah satu tujuan dengan urutan ke-5 yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030.
Di Indonesia kesetaraan peran perempuan telah diperjuangkan sejak masa Ibu Kartini dan kisah perjuangannya terus digaungkan setiap tahun untuk membangun kesadaran betapa pentingnya peran perempuan.
Salah satu hasilnya, peran perempuan semakin diperhitungkan dan perempuan mampu memegang posisi penting di pemerintahan dan mendesain kebijakan dari sudut pandang perempuan, seperti penganggaran berbasis gender, ruang pengasuhan anak dan ruang laktasi di kantor, cuti melahirkan berbayar bagi pegawai perempuan.
Kemajuan ini tentunya sangat progresif bagi Indonesia jika dilihat dalam konteks global.
Kebijakan yang memberikan peluang ekonomi untuk pekerja wanita yang terlibat di sektor informal, seperti akses pinjaman modal khususnya bagi para pelaku usaha perempuan, juga nyata berhasil menarik minat masyarakat sampai dengan tingkat bawah.
Tentu tidak hanya data dan analisis yang bisa mendorong kesetaraan gender, tapi hadirnya role model-role model juga memegang peran penting untuk memacu semangat dalam upaya mencapai kesetaraan gender yang memberikan manfaat yang besar dan penting dari sisi ekonomi dan kualitas hidup masyarakat.
Kepada para perempuan, teruslah berjuang menjadi inspirasi dan role model yang baik di sekelilingmu!
Dari High Level Launch Event, Accelerate Equality: Looking Back to Spring Forward (13/1)
Bali, 15 Januari 2022
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews