Banyuwangi (Kemenag) Dalam rangka penguatan mutu dan kualitas perguruan tinggi keagamaan Islam Kemenag melalui Direktorat PTKI menyelenggarakan review grand design perguruan tinggi keagamaan Islam di Banyuwangi, 11-13 Desember 2021.
Direktur PTKI Prof. Dr. Suyitno, M.Ag dalam sambutannya menegaskan bahwa perguruan tinggi keagamaan Islam harus memiliki kesiapan dan mimpi yang baik tentang masa depan (future dream, no nightmare) dalam merespon kebutuhan pasar di era 4.0 dan memperkuat daya saing lembaga.
“Prestasi transformasi Kelembagaan PTKI yang luar biasa wajib disyukuri dimana 3 prioritas (3T) Ditjen Pendidikan Islam Dit. PTKI Kementerian Agama RI dapat dicapai dalam dua tahun terakhir ini”, jelasnya.
Menurut Guru Besar UIN Raden Fattah Palembang tersebut bahwa keberhasilan yang telah dicapai ini meliputi, transformasi kelembagaan sejumlah 21 PTKIN telah menjadi Universitas ditambah 6 lembaga dalam proses menjadi Universitas dari 58 PTKIN yang ada; transformasi tatakelola mendorong sejumlah satuan kerja (Satker) untuk meningkatkan manajemen keuangannya dari PNBP menjadi BLU, dan BLU menjadi BHMN; transformasi digital mendorong seluruh PTKI untuk meningkatkan system Pendidikan dan Pembelajaran berbasis learning system management (LMS) serta administrasi akademik dan keuangan berbasis digital.
M. Adib Abdusshomad, M.Ed., PhD selaku Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama menyampaikan bahwa bonus demografi untuk Indonesia emas di tahun 2045 mengharuskan PTKI menyiapkan diri untuk merespon kebutuhan generasi milenial dan daya saing lembaga.
“Grand Design PTKI disusun sebagai bentuk tanggungjawab kita dan upaya kontributif pendidikan tinggi kepada lingkungan, sosial, politik, ekonomi, dan semua aspek kehidupan mengacu pada pembangunan berkelanjutan (sustainable building)”, jelas Adib yang merupakan alumni dari Flinders University Australia.
“Lima hal penting yang harus disiapkan diantaranya dalam hal bidang Akademik, Ketenagaan, Kelembagaan dan Kerjasama, Sarana-prasarana dan Kemahasiswaan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat”, tambahnya.
Kegiatan Review Grand Design PTKI penting dilakukan sebagai bentuk uji publik dari serangkaian hasil kegiatan berkelanjutan yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI. Pertama Raker Lampung Bersama Forum Rektor 58 PTKI pada bulan Juni 2021; kedua Focus Group Discussion (FGD) Forum Wakil Rektor/Ketua II Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) Se-Indonesia di Pekalongan bulan Oktober 2021; ketiga Forum Penjaminan Mutu PTKI di Banyuwangi bulan Desember 2021.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini dihadiri oleh seluruh Kasubdit, Kasubag TU Dit. PTKI, para Kasi, JFU dan perwakilan dari ketua LPM PTKIN. (Alip N)
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews