Kisah Nyata Biarawati yang Berasal dari Keluarga Muslim, Agama Bukan Warisan?

Kamu bisa saja mewariskan Islam, Kristen, atau apapun pada anakmu, tapi kamu TIDAK akan bisa menjamin bahwa agama tersebutlah yang juga akan diimaninya.

Rabu, 25 November 2020 | 08:06 WIB
0
1866
Kisah Nyata Biarawati yang Berasal dari Keluarga Muslim, Agama Bukan Warisan?
Biarawati (Foto: depositophotos.com)

Mungkin aku agak telat menonton film berjudul Ave Maryam yang diangkat dari kisah nyata ini, yang tahun lalu sempat trending di Indonesia karena mengangkat tema yang agak kontroversial, dari "agama minoritas" pula. Kalian tahu kan, di Indonesia tema seperti ini sensitifnya seperti apa?

Ave Maryam mengangkat cerita tentang hubungan asmara terlarang antara Maryam (seorang suster) dengan Yosef (pastor yang memimpin sebuah gereja Katolik). Bagi yang suka film beralur lambat dan hemat dialog, pasti akan suka dengan film ini.

Disebut hubungan terlarang karena berbeda dengan pendeta di agama Protestan.... Pastor, frater, suster, dan bruder di Katolik wajib hidup selibat (tidak boleh menikah/berkeluarga seumur hidupnya).

Hal itu juga lah yang pertama kali kutanyakan pada teman-teman Katolikku saat aku datang ke Sanata Dharma. 

Bagaimana orang bisa tidak menikah?
Memangnya kenapa tidak boleh menikah?

Bukankah menikah itu hak?
Apakah Tuhan melarang hamba-Nya bahagia?"

Pertanyaan-pertanyaanku itu telah terjawab.

Dan jawabannya adalah: iman. 

Mereka mengimani ajaran kasih dan menghidupi kaul-kaul tertentu, di mana salah satunya adalah "kaul kemurnian" (tidak menikah).

Digambarkan pula bahwa para suster dan romo ini hidupnya amat sederhana, karena mereka mengamalkan "kaul kemiskinan" dan "kaul ketaatan" (tidak melekat pada benda-benda duniawi).

Mereka memang memilih jalan tersebut. Jalan yang mereka harap kuat ditempuh sampai maut menjemput.

"Bagaimana jika ada calon biarawati, bahkan sudah jadi biarawati, tapi di tengah jalan memutuskan menikah?"

"Ya tidak apa-apa, Fi. Itu hal yang sering terjadi di sini", tutur seorang biarawati sekaligus sahabat dekatku. "Menjadi biarawati adalah sebuah panggilan istimewa dari Tuhan. Bukan untuk semua orang. Hanya orang-orang tertentu yang mampu menerima dan menjaganya".

Sayangnya, di Netflix, Ave Maryam dipotong habis-habisan. Banyak yang tersensor. Kata orang yang pernah menonton uncut version/full version pada 2018 lalu, diceritakan bagaimana Maryam yang tadinya muslimah pindah agama ke Katolik kemudian jadi suster.

Itulah kenapa judulnya Ave Maryam, bukan Ave Maria. 

Diduga adegan itu dipotong untuk menghindari pencekalan.

Aku pengen sekali nonton adegan uncut-nya. Yang di Netflix sudah bagus sih, tapi agak ngambang, karena yang dicut memang salah satu "adegan kunci" jalan ceritanya.

Film ini membuatku teringat kembali dengan tulisan viralku 3 tahun lalu. Film yang diangkat dari realita ini semakin menekankan bahwa...

Agama memang warisan.

Imanlah yang TIDAK BISA diwariskan.

Kamu bisa saja mewariskan Islam, Kristen, atau apapun pada anakmu, tapi kamu TIDAK akan bisa menjamin bahwa agama tersebutlah yang juga akan diimaninya.

Contohnya adalah Suster Maryam. 

Beragama BEDA dengan beriman.

Kenapa kita takut mempertanyakan, ketika Tuhan hanya bisa ditemukan lewat pertanyaan?

Who says loving is a sin...

Asa Firda Inayah

***