Kali ini pun, setelah ikhtiar segala cara dicoba, kami tawakal meyakini-Mu juru selamat. Kepada-Mu kami berserah diri, dan kepada-Mu kami memohon pertolongan. Amien!
Tuhanku, Sekiranya aku tak meyakini-Mu, entah bagaimana bisa jadi penyintas. Jalan panjang yang kulalui tak selamanya datar dan lempang. Lebih sering terjal, licin dan berliku.
Saat tubuhku berjalan gontai, terpeleset dan jatuh, sedang uluran tangan tak mudah dijangkau, aku masih bisa menyeru-Mu sebagai juru penolong. Kejatuhan tak membuatku patah, pecah-belah; sekadar terpelanting, melengkung dan kembali tegak berdiri.
Tatkala jalan ke depan kelam, tak jelas kemana mengarah, sandaranku tinggal mengikuti ayat-ayat petunjukmu, bahwa laku baik, pengendalian dan penyerahan diri adalah jalan menuju alamat yang benar.
Begitu pun tatkala kehidupan bangsa ini dirundung musibah dan masalah, sedang obat mujarabnya tak mudah diraih, aku masih belum habis pengharapan. Bahwa karunia kasih-Mu lebih kaya dari perhitungan di atas kertas.
Ya Tuhan, selamatkan kami. Lautan negeri ini luas dan ombaknya ganas menerjang. Bahtera kami oleng, penumpangnya mabuk tak sadar bahaya, sebagian lain cemas berhamburan tak tentu arah. Sedang awak kapal sang penjaga limbung dirundung kekagetan ketidaksiapan.
Atas berkat rahmat-Mu bangsa ini berulang kali lolos dari kemelut sejarah. Kali ini pun, setelah ikhtiar segala cara dicoba, kami tawakal meyakini-Mu juru selamat. Kepada-Mu kami berserah diri, dan kepada-Mu kami memohon pertolongan. Amien!
(Makrifat Pagi, Yudi Latif)
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews