Corona di Inggris

Prihatin. Ada segelintir warga yang suka nyampah di sana sini. Sampah adalah sumber penyakit. Maka, mari kita ramai-ramai membuang "sampah" itu ke tempatnya.

Rabu, 8 April 2020 | 06:41 WIB
0
254
Corona di Inggris
Berbagi informasi tentang virus corona di Inggris (Foto: Kompas.com)

Inggris, sebuah negara yang sangat maju di Eropa, juga terdampak virus Corona. Bahkan lebih buruk lagi. Ratu Inggris, Pangeran Charles, Perdana Menteri, Menteri Kesehatan, dan 4.000an warga terpapar virus mematikan itu.

Berikut saya rangkum informasi berdasarkan penjelasan yang disiarkan Trans TV semalam, yakni :

1. Jalanan sepi sekali. Jalan utama dan jalan tol nyaris tidak dilewati kendaraan hingga mungkin tidur di situ pun aman.

2. Hanya ada tiga layanan publik yang diizinkan buka, yaitu layanan kesehatan, layanan BBM, dan pusat perbelanjaan/pasar.

3. Pemerintah TIDAK MENGGRATISKAN SEMBAKO kepada warganya. Pemerintah hanya memastikan ketersediaan dan keamanan distribusi.

4. Warga sangat taat kepada pemerintah. Tidak ada warga yang memprotes kebijakan lockdown yang diterapkan meskipun kehidupan serba sulit.

5. Gerakan sosial bermunculan untuk membantu warga yang butuh pertolongan. Mereka sadar, semua orang berpotensi tertular dan menularkan virus Corona. Oleh karena itu, tidak ada yang egois karena merasa dirinya sehat.

6. Ada sanksi hukum yang cukup berat bagi warga yang keluyuran tanpa izin. Juga warga yang berani melawan pemerintah. Penjara 1-2 tahun atau denda Rp14-20 juta siap dijatuhkan.

7. Warga beramai-ramai memberikan dukungan kepada paramedis. Dukungan dalam beragama bentuk, seperti nyanyian, kiriman bunga, ucapan, doa, hingga bantuan alat kesehatan.

Saya cukup terkesima dengan pemandangan itu. Sejenak, saya menoleh ke sini. Sungguh kita masih sangat beruntung. Kepedulian pemerintah benar-benar bisa dirasakan rakyat kecil dengan beragam bantuan. Juga dukungan paramedis yang luar biasa.

Namun, di sisi lain, kita juga prihatin. Ada segelintir warga yang suka nyampah di sana sini. Sampah adalah sumber penyakit. Maka, mari kita ramai-ramai membuang "sampah" itu ke tempatnya.

Setuju...?