Tidak ada admission fee untuk memasuki farm tsb, merasakan serunya mencicipi lavender ice cream di lavender field, yummy dan very sensational
Tomita Farm, Furano, August 2019
Main reason trip kali ini adalah aku ingin melihat lavender field yang sangat terkenal itu, begitu tiba di Osaka saya langsung meluncur ke Furano dengan Shinkansen, perjalanan memakan waktu 11 jam, tiba di Furano station sekitar jam 7 malam.
Furano kota kecil yang merupakan bagian dari Hokkaido, begitu tiba di station udara segar dengan angin sepoi2 terasa langsung kedalam tubuh. Aku langsung ke tourist information yang terletak disamping station, di layani oleh Jack warganegara amerika yang sudah 12 tahun menetap di Furano, Jack sangat membantu dalam memberikan beberapa opsi untuk menghabiskan waktu di Furano
First spot yang aku kunjungi adalah, Tomita Farm terletak 2 stops dari Furano station dan bisa di jangkau dengan berjalan kaki, dari Biei station, Farm tersebut dibuka 24 jam tetapi toko souvenir darn restaurant buka jam 8 pagi.
Tidak ada admission fee untuk memasuki farm tsb, merasakan serunya mencicipi lavender ice cream di lavender field, yummy dan very sensational
Hampir semua spot di Jepang free of charge kecuali castle, museum dan garden jadi lumayan untuk menghemat budget termasuk Tomita field, Shikisai No Oka dan flower fields lain nya, tempat yang sangat cocok untuk dijadikan spot photo pre weeding buat para pasangan.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews