Keberagaman perbedaan hari raya dalam memperingati hari raya Idul Adha dirasa tidak perlu menjadi konflik dikarenakan keberagaman dalam umat beragama adalah hal yang harus kita hargai bersama
Karanganyar – Pimpinan Pusat Muhammadiyah menjatuhkan hari raya Idul Adha pada hari Sabtu tanggal 9 Juli 2022 bertepatan dengan acara Wukuf di Mekah. Penetapan tanggal ini mendahului pemerintah yang menetapkan hari raya Idul Adha pada hari Minggu tanggal 10 Juli 2022. Otomatis Puasa jatuh pada hari Jumat tanggal 8 Juli 2022 H-1 sebelum penetapan hari raya Idul Adha. Meskipun begitu perbedaan penetapan tanggal hari raya Idul Adha adalah keberagaman yang tidak perlu dipersoalkan.
Dalam ceramah Sholat Idul Adha tersebut menceritakan tentang bagaimana keteguhan Nabi Ibrahim AS ketika diberikan ujian dari Allah SWT dan Nabi Ismail AS. Dalam ceramah tersebut memberikan pesan bahwa kita harus mencontoh tauladan Nabi Ibrahim AS yang sangat bertakwa kepada Allah SWT. Ceramah yang berlangsung kurang lebih selama 15 menit tersebut memberikan kesan yang mendalam bagi jamaah warga Jumapolo Karanganyar yang memadati tempat tersebut.
Meskipun Sholat Idul Adha diadakan hari sabtu tanggal 9 Juli 2022 tetapi untuk acara penyembelihan hewan kurban dilaksanakan keesokan harinya yaitu hari Minggu tanggal 10 July 2022 dikarenakan untuk menghargai umat muslim yang mengadakan Puasa serta memperingati hari raya Idul Adha keesokan harinya.
Dosen Spesialis Medikal Bedah “Prima Trisna Aji” menyampaikan bahwa keberagaman perbedaan hari raya dalam memperingati hari raya Idul Adha dirasa tidak perlu menjadi konflik dikarenakan keberagaman dalam umat beragama adalah hal yang harus kita hargai bersama dan menjadi pemacu memupuk persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Selain itu acara hari raya Idul adha di Indonesia juga harus menjadi pemacu kita untuk meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama untuk saling berbagi kepada yang membutuhkan yang tidak mampu. *Red
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews