Di tengah kekawatiran ancaman banjir, muncul kegelisan baru warga Taman Alfa Indah. Tanah kosong tempat resapan air dekat Blok I, sampai ke pinggir kali seluas 2.000-an meter persegi mau dibangun Sekolah Terpadu.
Belum dua jam hujan mengguyur deras wilayah Jakarta Selatan, Senin (20/12/2021) perumahan Taman Alfa Indah sudah tergenang.
Ancaman banjir di beberapa blok perumahan ini sebenarnya rutin dialami setiap tahun. Jangan sampai dua jam lebih hujan lebat. Apalagi tiga jam seperti hujan deras tiada henti pada malam Tahun Baru 2020 dua tahun silam.
Maka tak ampun lagi sebagian besar jalan di jantung komplek ini ngga bisa dilalui kendaraan. Bahkan sebagian besar Blok I pada kedatangan "tamu tahun baru". Air masuk rumah setengah meter alias setinggi sofa. Kulkas dua pintupun berdansa, goyang diterpa genangan air. Laci-laci buku yang tak sempat diamankan, ya wassalam...
Setahun terakhir ini, lumayan ada tindakan dari Dinas yang berwenang dari Jakarta Selatan. Sementara bagian perumahan yang masuk wilayah Jakarta Barat bergeming. Pihak Selatan mulai mengeruk Kali Pembuangan yang membelah perumahan, menjadi lebih dalam satu meter. Beberapa beton pinggir kali juga dibenahi. Syukurlah.
Tetapi ternyata memang alam sepertinya belum bisa dilawan. Sudah dua kali hujan deras musim ini sejak November 2021, banjir terus mengancam. Dua jam hujan? Pasti air mengintip teras. Siap masuk rumah nggak pakai "kula nuwun" spadaa...
Beberapa sumur resapan? Malu-malu berfungsi karena letaknya terlalu tinggi (lihat gambar). Kali pembuangan pun, kurang dua jam sudah mau penuh. Sejam lagi hujan deras, dipastikan air di Kali Pembuangan melimpas ke rumah-rumah. (Lihat gambar).
Di tengah kekawatiran akan ancaman rutin ini, muncul kegelisan baru bagi warga Taman Alfa Indah. Tanah kosong tempat resapan air dekat Blok I, sampai ke pinggir kali seluas 2.000-an meter persegi mau dibangun Sekolah Terpadu. Pergub (Peraturan Gubernur) sudah turun. Tinggal izin bangunan. Menurut pihak yang mau membangun, di tanah kosong ini akan dibangun dua gedung bertingkat.
Yaa ampun. Apa nggak bakal terendam lagi tuh warga perumahan, jika bangunan bertingkat jadi dibangun? Sudah beberapa kali warga berteriak lewat Surat Pembaca di surat kabar, agar persoalan sungai pembuangan yang sudah tak mampu menampung luapan air perumahan itu dibereskan dari hulu ke hilir. Kok malah dijawab Pergub soal pembangunan gedung bertingkat Sekolah Terpadu?
Ibarat menjawab keluhan warga yang terancam dengan ancaman baru....
JIMMY S HARIANTO (20/12/2021)
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews