Kediri – Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pamenang Kediri pada hari Rabu (02/08) mengadakan acara kegiatan Kuliah Pakar dengan tema “Management Penyakit Kronis di Masyarakat”. Acara tersebut dilaksanakan dalam rangka kegiatan rutin kuliah pakar yang dilaksanakan oleh Sekolah tinggi Ilmu kesehatan Pamenang Kediri yang menghadirkan dosen Spesialis Medikal Bedah Jantung Pembuluh Darah yaitu “Prima Trisna Aji”.
Acara kuliah pakar sendiri dimulai pada pkl.09.00 wib pagi dengan diawali pembukaan oleh MC yaitu mahasiswa prodi keperawatan STIKES Pamenang kediri “Dwi Rahma M”. Sedangkan untuk moderator sendiri dipandu oleh mahasiswa STIKES Pamenang kediri yaitu Dyana Wulandari. Kemudian acara dilanjut pembukaan oleh Kaprodi S1 Keperawatan Stikes Pamenang Kediri yaitu Ibu Pratiwi Yuliansari,S.Kep.,Ns.,M.Kep. Dalam acara tersebut Kaprodi S1 keperawatan Stikes Pamenang Kediri menyampaikan kepada mahasiswa supaya mengambil serta menyerap ilmu sebanyak – banyaknya dari kuliah pakar hari ini. Dan tak lupa Kaprodi S1 Keperawatan Stikes Pamenang kediri mengucapkan banyak terima kasih kepada pembicara atas waktunya.
Setelah itu acara dilanjut acara inti sesi utama dari narasumber kuliah Pakar yaitu Prima Trisna Aji yang menjelaskan tentang management Penyakit Kronis. Dalam kuliah pakar tersebut Prima Trisna Aji menyampaikan bahwa management Penyakit Kronis memerlukan keterlibatan semua pihak, tidak hanya dari tenaga medis tetapi juga oleh keluarga terdekat. Dikarenakan penyakit kronis akan dirasakan oleh pasien selama seumur hidup atau dalam jangka waktu yang lama maka diperlukan keperawatan yang berkesinambungan serta berkelanjutan.
Dalam acara kuliah pakar tersebut berlangsung sekitar 2 jam dan berlangsung secara interaktif. Setelah acara selesai sesi selanjutnya mahasiswa diberikan kesempatan untuk bertanya kepada narasumber. Kemudian setelah selesai acara yang terakhir adalah sesi foto bersama antara narasumber, Kaprodi, dosen dan seluruh mahasiswa Stikes Pamenang Kediri.
Dosen Spesialis Medikal Bedah Prima Trisna Aji menyampaikan bahwa terdapat 6 bentuk Intervensi pada management Penyakit Kronis antara lain : Obat – obatan, Terapi Individual, Intervensi Psikoteraupetik, Pengetahuan pasien, Relaksasi management stres dan dukungan sosial. Dal hal ini apabila semua komponen tersebut berjalan dengan baik maka akan mengatasi permasalahan pada pasien dengan penyakit kronis dimasyarakat.
Penyakit kronis memengaruhi miliaran orang di seluruh dunia dan jumlahnya diperkirakan akan meningkat pesat di tahun-tahun mendatang. Tantangan yang kita hadapi adalah bahwa penyakit kronis secara biologis kompleks dan didorong oleh banyak mekanisme. Mereka heterogen; dari bagaimana mereka muncul dari waktu ke waktu dengan serangkaian gejala dan komorbiditas yang berbeda, hingga cara mereka didiagnosis selama perjalanan penyakit. Saat ini, diagnosis bergantung pada gejala klinis dan biomarker standar – karakteristik pasien seperti gen, molekul, atau lainnya (misalnya, tekanan darah) – namun, tes seringkali terbatas, tidak tepat, dan lambat dalam perkembangan penyakit. Karena alasan inilah penyakit paru obstruktif kronik dan penyakit ginjal kronis telah melihat sedikit inovasi dalam beberapa dekade dan tidak ada pengobatan yang disetujui untuk gangguan metabolisme steatohepatitis non-alkohol.
Penyakit kronis bisa ditanggulangi dengan baik apabila penanganan penyakit kronis tersebut melibatkan semua pihak dari fasilitas kesehatan terbawah yaitu tingkat Puskesmas, Rumah Sakit type C, B dan A. Kemudian juga didukung oleh dukungan sosial dari keluarga serta motivasi dari pasien untuk sembuh serta perawatan secara berkelanjutan. *Red
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews