Kedatangan bulan suci Ramadhan 1443 H ini, hendaknya dapat mengajak seluruh masyarakat untuk senantiasa menjaga suasana yang kondusif supaya jalannya peribadatan menjadi lebih khidmat.
Bahkan berbagai macam organisasi masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia juga sepakat untuk turut menjaga kondusifitas selama Ramadhan 2022 ini.
Sikap bersama tersebut salah satunya dibacakan langsung di Rumah Dinas Wali Kota Padang, Hendri Septa pada hari Senin, 28 Maret 2022 lalu. Turut juga menghadiri acara tersebut beberapa tokoh masyarakat Kota Padang dengan menyatakan beberapa poin utama.
Pertama, dikatakan bahwa para tokoh masyarakat Padang akan terlibat aktif dalam menjaga ketertiban dan ketentraman lingkungan, khususnya di masjid atau mushola sehingga Umat Muslim bisa menjalankan ibadah dengan khusyuk.
Poin selanjutnya yang disepakati adalah para tokoh masyarakat akan terus melakukan pemantauan dan mengawasi generasi muda supaya tidak terlibat dalam hal-hal merugikan lain seperti tawuran, balapan liar, judi, minuman keras, Narkoba, LGBT dan perbuatan maksiat lain.
Kemudian mereka juga dengan tegas menolak segala bentuk aktifitas yang mungkin saja bisa merusak nilai ibadah puasa dan mengganggu kekhyusukan masyarakat ketika melaksanakan tarawih di bulan Ramadhan.
Tidak kalah penting, terdapat poin lain yang disepakati oleh seluruh tokoh masyarakat Padang tersebut, bahwa keberagaman atau kebhinnekaan di Indonesia harus terus dijaga oleh seluruh umat beragama dengan terus meningkatkan toleransi antar umat beragama.
Berbicara mengenai toleransi dan kerukunan antar umat beragama, kondusifitas selama bulan Ramadhan juga disampaikan oleh Ir Wayan Dharmawa selaku Ketua Persatuan Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi NTT.
Dirinya menghimbau kepada seluruh Umat Hindu untuk bersama-sama menjaga suasana kondusif supaya saudara Muslim bisa menjalankan ibadah puasa di bulan suci dengan baik dan lancar.
Terlebih, baginya beribadah di bulan Ramadhan juga merupakan sebuah wujud kepatuhan dan ketakwaan hamba kepada Tuhannya. Senada dengan ungkapan Ketua PHDI tersebut, Persatuan Pemuda Hindu (Peradah) NTT juga berkomitmen untuk mendukung kelancaran seluruh aktifitasperibadatan umat muslim.
Mereka menjalin kerja sama dengan pengurus pemuda lintas agama demi menjaga keamanan dan kenyamanan saudara Muslim mulai dari pelaksanaan ibadah puasa hingga merayakan hari raya Idul Fitri nanti.
Sama halnya dengan deklarasi yang diucapkan oleh tokoh masyarakat di Padang dan juga komitmen antar umat beragama yang disampaikan Peradah NTT, sejumlah tokoh masyarakat di Pekalongan juga melakukan deklarasi yang sama. Mereka bertekad untuk menciptakan sebuah situasi yang aman dan juga kondusif menjelang bulan Ramadhan. Diucapkan pula oleh Mukhozin selaku Ketua FKUB Kabupaten Pekalongan bahwa bulan Ramadhan merupakan momentum yang sangat tepat untuk bisa memberikan pendidikan toleransi kepada masyarakat.
Seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berbeda keyakinan pun turut meramaikan dan berkomitmen untuk bersama-sama menjaga kondusifitas selama Ramadhan berjalan. Karena memang Indonesia sendiri yang terdiri dari beragam latar belakang mulai dari ras, suku, golongan, dan juga agama harus menunjukkan jati dirinya melalui semboyan yang selama ini sudah ditetapkan oleh pendiri bangsa yakni Bhinneka Tunggal Ika.
Jika perbedaan tersebut mampu untuk membuat kita menjadi satu, maka bukan tidak mungkin kita akan menjadi bangsa yang sangat kuat dan juga tangguh dengan tidak mudah dipecah belah oleh pihak manapun.
Jangan sampai justru menjadikan perbedaan latar belakang yang kita miliki tersebut menjadi sebuah kelemahan dengan tidak adanya toleransi antar umat beragama.
Ridho Novian, Penulis adalah kontributor Forum Literasi Gunung Kidul
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews