Selama 61 tahun kiprah Korps Hiu Kencana mengabdi untuk Indonesia. Betapa pengorbanannya luar biasa.
Beberapa kali saya membujuk Laksamana TNI Ade Supandi ketika menjadi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL). Saya minta diizinkan berlayar dengan kru kapal selam.
Tapi, beberapa kali pula, Ade Supandi tidak mengizinkan. Ia beralasan, risikonya tinggi sekali. Mengingat usia kapal selam TNI sudah berusia lebih dari 25 tahun.
Apalagi saya meminta bukan sekadar berlayar formalitas seperti pejabat tinggi yang akan mendapatkan brevet kehormatan hiu kencana (kapal selam). Melainkan ikut menyaksikan seperti kondisi perang. Menembakkan torpedo dari kedalaman laut.
"Kami TNI sudah teken kontrak mati dalam tugas. Wartawan kan tidak ada teken kontrak mati. Itu alasan saya," ujar laksamana bintang empat itu.
Pagi ini, saya mengontak Laksamana (Purn) Ade Supandi. Membahas kasus belum ditemukannya kapal selam KRI Nanggala 402 di Laut Bali. Diduga tenggelam di dasar laut dengan kedalaman 700 meter. Dalam sejarah di dunia, belum ada kapal selam yang tenggelam di dasar laut, bisa diselamatkan.
Hari ini saya kontak beberapa perwira TNI AL. Mereka pagi ini melakukan doa bersama untuk keselamatan 53 personel yang berada di dalam kapal selam tersebut.
"Hikmahnya, kita harus selalu berdoa jangan sampai peristiwa serupa terjadi lagi. Selalu hati-hati, cermat, teliti. Review layak dan tidak layak, siap dan tidak siap, dll," kata Ade Supandi.
Laksamana (Purn) Subyakto, mantan KSAL, merupakan kru kapal selam Belanda pada saat Perang Dunia ke-2. Kru kapal selam TNI, pertama kali belajar di kapal selam Uni Soviet pada 1958. Berpangkalan di Polandia. Belajar selama sembilan bulan di Laut Baltik.
Selama 61 tahun kiprah Korps Hiu Kencana mengabdi untuk Indonesia. Betapa pengorbanannya luar biasa.
Termasuk saat menyelundupkan pasukan khusus Angkatan Darat dan Marinir ke Papua serta mengusir kapal perang Belanda dalam Operasi Trikora 1962-1963.
Kru kapal selam kita juga berada di tengah perang. Ditugaskan membantu Pakistan dalam perang melawan India. Sebuah keputusan politik Presiden Sukarno untuk kepentingan nasional Indonesia.
Sedih.... Mendoakan yang terbaik untuk para kesatria Angkatan Laut kita.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews