Letjen TNI Andika Perkasa, Pangkostrad resmi dilantik oleh Presiden Jokowi sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) baru oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Kamis (22/11/2018) pagi.
Andika menggantikan Jenderal TNI Mulyono yang akan pensiun pada Februari 2019 mendatang. Pelantikan Andika Perkasa ini sesuai dengan Keppres Nomor 97/TNI Tahun 2018.
Pelantikan Andika, menarik, pertama ini panglima tinggi (pati) gagah, pendidikan lengkap, pengalaman juga okay, sterk karena suka nge-gym, performance mirip sang mertua Jenderal Purn Hendropriyono yang pernah menjadi KaBIN.
Kabar terakhir sebelumnya, calon lainnya yang kuat adalah Letjen Doni Monardo dan Letjen Herindra (Irjen TNI), tetangga saya, depan rumah persis. Presiden dengan pertimbangan matang akhirnya memilih Letjen Andika yang pernah menjadi Dan Paspampers. Karirnya boleh dikatakan mengalir cepat.
Nah, seperti biasa kini muncul tanggapan positif dan ada yang agak minir tentang Andika. Kalau menurut saya tidak perlu dijelaskan satu persatu. Dia sudah resmi jadi KSAD, lebih baik fokus membina dan menyiapkan satuan-satuan TNI AD menjelang pilpres dan pemilu April 2019. Di Indonesia urusan politik itu rawan dan ribet.
Sesuai perintah presiden TNI harus netral. Kerjasama dengan kepala-kepala Staf yang lain harus segera terbina baik, khususnya dengan Panglima TNI yang memegang Kodal TNI.
Modal awal Andika yang sudah Jenderal penuh itu besar, karena dia tidak punya irisan dengan kekuatan politik tertentu. Beda dg sang mertua yang pernah mengelola salah satu parpol.
Regenerasi di TNI dan Polri kini maju pesat, para senior yang masih menjabat ya harus ikut dengan kepemimpinan Kastaf masing-masing walaupun itu juniornya. Pesan khusus saya nih... kalau ada yg bilang jadinya karena mantunya Pak Hendro, dan didukung pak Luhut yang sama-sama Kopassus... ya cuekin saja. Pro kontra biasa tuh...
Tiap isu tidak perlu dijawab, akan menghabiskan energi, tugas berat menghadang di depan. Waspadai kondisi di Pulau Jawa yang paling padat, panas, rentan, gesekan mudah sekali terjadi.
Kala ada yang suka ngompor-ngomporin masyarakat, mudah terjadi pergolakan. Kalau terjadi konflik di pulau Jawa, polisi harus di back up, back boone-nya ya TNI AD yang pasukannya terbanyak.
Selamat bertugas Jenderal, good luck, tegas tapi tetap wise, mohon jgn keluar koridor Sapta Marga dan Sumpah Prajurit. Mendapat amanah harus disyukuri karena artinya dipercaya presiden, tapi di balik itu, jabatan adalah sebuah ujian dari Allah, kuat derajatkah seseorang?
Saya tidak kenal Andika, tapi sama sang mertua Pak Hendro kenal baik, tugas di lahan yang sama, intelijen.
Eh, sekali lagi selamat kepada Jenderal Andika Perkasa, juga kepada my senior Pak Hendro... jagain nih mantu, semoga sukses dan selamat...
Ikut bangga juga, ada mertua dan mantu sama-sama pangkatnya Jenderal penuh.
Salam hormat.
***
Marsda Pur Prayitno Ramelan, Pengamat Intelijen
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews