Lapas Kelas I Malang Kanwil Kemenkumham Jawa Timur menggandeng Rumah produksi Batik Canteng Koneng asal Sumenep dalam meningkatkan kualitas Pembinaan Kemandirian dengan menggelar Pelatihan Batik.
Pemilik Canteng Koneng, Didik Haryanto turun langsung melakukan pelatihan Batik untuk Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang dilaksakan di unit Bimbingan Kerja (Bimker) Lapas Kelas I Malang. Kalapas, Ketut Akbar Herry Achjar yang didampingi Pejabat Struktural hadir memantau pelaksanakan kegiatan.
Kegiatan ini terselenggara berkat diskusi bersama Kalapas dalam rangka mendukung program Pembinaan Kemandirian di Lapas Kelas I Malang. Instruktur dari Canteng Koneng kami hadirkan untuk memberikan cara membatik yang baik dan benar yang menghasilkan Batik dengan kualitas tinggi.
WBP dibagi menjadi beberapa kelompok dimana tiap kelompok mewakili proses dalam membatik. Hal ini juga dimaksudkan WBP bisa saling bekerja sama dan memahami alur proses membatik yang tepat untuk hasil yang luar biasa.
"Terima kasih atas dukungan Rumah produksi Batik Canteng Koneng dalam Pembinaan Kemandirian, semoga ilmu yang ditularkan bisa bermanfaat bagi WBP nantinya. Serta ini bisa jadi momentum Lapas Kelas I Malang jadi sentral produksi batik berkualitas," ujar Ketut Akbar Herry Achjar, Kalapas Kelas I Malang.
L’SIMA PASTI APIK !
(HUMAS LAPAS KELAS I MALANG)
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews