Kaidah jurnalistik membuat medsos tak bisa menggunakan sudut pandang orang pertama, juga tidak perlu menggunakan rumus 5W1H.
Kadang saya merasa bersalah karena tertawa menanggapi kasus Fira M yang menabrakkan motor dan dirinya ke Mapolres. Apapun latar belakangnya, sikap emosional dan tidak nalar begini memprihatinkan. Apalagi kalau ternyata ada banyak orang dengan kecenderungan emosional seperti itu.
Tapi seprihatin-prihatinnya saya pada kasus kegublukan itu, ada komen pembelaan yang terasa menggelikan di postingan teman saya Winston Zippi. Menurut dia Kakak Zippi menulis tidak dalam kaidah jurnalistik yang menggunakan 4W1H (atau terbalik ya).
Di sini saya langsung tergelak-gelak. Ini medsos, Bung. Bukan kantor berita pemerintah, bukan media cetak atau media resmi serius lainnya.
Kalau semua tulisan di medsos harus memakai kaidah jurnalistik, medsos menjadi sepi dan garing. Zuckerbeg gagal jadi milyarder. Dan mungkin ada banyak politisi gagal dapat kursi.
Pertama kaidah jurnalistik membuat medsos tak bisa menggunakan sudut pandang orang pertama. Saat menceritakan akan membeli lele bakar, saya terpaksa menulis serius:
"Diduga telah lama kelaparan, Vika Klaretha berjalan menuju warung lele bakar di dekat rumah. Sengaja ia tak memesan online, karena selisih harganya cukup lumayan. 3 ribu rupiah. Uang sebanyak itu bisa dimanfaatkan untuk membeli kangkung, sayuran yang tak ikut naik harganya menyusul langkanya minyak goreng. Masih menjadi pertanyaan besar mengapa Vika memilih lele bakardan bukan goreng. Adakah alasan kesehatan yang menjadi pertimbangan janda beranak dua itu? Atau karena kelangkaan migor yang menyebabkan ia takut bila harga lele goreng ikut meroket? Simak investigasinya dalam kisah blablabla.... "
Sungguh postingan medsos yang sangat blaikkk, menjengkelkan.
Bagaimana pula kaidah jurnalistik menuliskan tentang emak-emak mager di kamar sembari upload foto kamar mewahnya? Investigasi apa yang harus digali tentang mager itu? Betulan malas atau pamer?
Bagaimana pula kaidah jurnalistik menuliskan status paling legendaris para pengguna medsos yaitu OTW?
#vkd
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews