Perbedaan Printing Sublimasi dan Polyflex untuk Jersey

Jumat, 1 Agustus 2025 | 05:52 WIB
0
2
Perbedaan Printing Sublimasi dan Polyflex untuk Jersey
Perbedaan Printing Sublimasi dan Polyflex

Di dunia olahraga, terutama bagi kamu yang hobi futsal, sepak bola, basket, hingga gowes bareng komunitas, jersey adalah salah satu hal yang paling penting. Jersey bukan cuma sekadar seragam, tapi juga identitas tim dan kadang jadi sarana untuk tampil keren di lapangan.

Kalau bicara tentang pembuatan jersey custom, ada dua teknik cetak yang sangat populer di Indonesia: printing sublimasi dan polyflex. Keduanya sering dipakai oleh konveksi dan pabrik jersey, tetapi memiliki karakteristik yang sangat berbeda.

Banyak orang yang ingin membuat jersey sering bingung harus memilih yang mana. Nah, biar kamu nggak salah pilih, kita bahas perbedaan printing sublimasi dan polyflex secara lengkap, mulai dari proses, kualitas, kenyamanan, ketahanan, sampai biaya.


Mengenal Printing Sublimasi
Pertama, mari kita kenalan dulu dengan printing sublimasi.

Sublimasi adalah teknik cetak yang memindahkan tinta ke dalam serat kain menggunakan panas tinggi. Prosesnya cukup menarik. Pertama, desain jersey dicetak pada kertas transfer menggunakan tinta khusus sublimasi. Lalu kertas itu ditempelkan ke kain polyester, dan dipanaskan dengan mesin heat press.

Ketika terkena panas, tinta akan berubah menjadi gas dan menyerap langsung ke dalam serat kain. Hasil akhirnya adalah warna yang menyatu dengan kain, tidak timbul, dan sangat ringan saat dipakai.

Jersey yang menggunakan teknik sublimasi biasanya punya desain full print, bisa warna-warni, penuh motif, bahkan gradasi kompleks. Misalnya, jersey futsal dengan kombinasi motif abstrak biru-hijau atau jersey gowes dengan corak geometris di seluruh badan.

Keunggulan dari printing sublimasi yang paling terasa adalah:

Desain bisa full color tanpa batasan motif.
Warna menyatu dengan kain, jadi tidak terasa timbul.
Sangat ringan dan nyaman dipakai karena tidak menutup pori-pori kain.
Tahan lama karena tinta tidak mudah pecah atau mengelupas.
Namun, sublimasi punya satu kekurangan besar: hanya bisa dilakukan di kain berbahan polyester. Kalau kamu ingin bikin jersey dari katun atau campuran kain lain, teknik ini nggak bisa dipakai.


Mengenal Polyflex
Sekarang kita masuk ke teknik kedua, yaitu polyflex.

Polyflex atau biasa disebut heat transfer vinyl adalah metode sablon dengan lembaran vinyl tipis yang dipotong sesuai desain lalu ditempel ke kain menggunakan panas. Jadi prosesnya berbeda jauh dari sublimasi yang menyerap tinta ke kain.

Cara kerjanya seperti ini:

Desain logo, nama, atau nomor punggung dibuat di software desain.
Desain itu dipotong dari lembaran polyflex dengan mesin cutting.
Potongan polyflex ditempel ke kain menggunakan heat press dengan suhu tertentu.
Hasilnya, permukaan jersey akan terasa sedikit timbul di bagian yang ditempel polyflex. Biasanya, polyflex digunakan untuk nama pemain, nomor punggung, atau logo kecil di jersey.

Kelebihan polyflex adalah:

Bisa ditempel hampir di semua jenis kain, tidak terbatas polyester.
Warnanya solid, mengkilap, dan terlihat jelas di lapangan.
Cocok untuk desain sederhana atau personalisasi satuan.
Namun polyflex juga punya kelemahan. Karena desain hanya menempel di permukaan kain, ia bisa pecah atau mengelupas kalau dicuci kasar atau terkena setrika langsung. Selain itu, kalau desainnya terlalu besar, bagian yang tertutup polyflex akan terasa lebih panas saat dipakai, karena menutupi pori kain.


Perbedaan dari Segi Proses Produksi
Kalau dilihat dari cara produksinya, sublimasi dan polyflex sangat berbeda.

Sublimasi menggunakan cetak tinta ke kertas transfer lalu dipanaskan hingga tinta menyatu ke kain. Proses ini cocok untuk produksi massal, karena sekali setting desain bisa dicetak berulang kali dalam jumlah banyak. Desain yang penuh warna atau rumit sangat cocok untuk metode ini.

Polyflex justru mengandalkan pemotongan lembaran vinyl. Setiap nama, nomor, atau logo harus dipotong sesuai bentuknya. Proses ini akan terasa lama kalau jumlah jersey banyak dan desainnya rumit. Namun untuk custom nama punggung atau nomor pemain, polyflex lebih praktis karena tidak perlu cetak ulang desain penuh.


Perbedaan dari Segi Hasil Akhir
Dari segi hasil, perbedaan keduanya terlihat jelas bahkan dari jarak dekat.

Jersey sublimasi terasa seperti kain asli, karena tinta menyerap ke serat kain. Kamu bisa meraba permukaan jersey dan tidak akan merasakan ada lapisan tambahan. Ini membuat jersey sublimasi ringan, nyaman, dan adem dipakai. Warna yang dihasilkan juga bisa gradasi, bahkan bisa menampilkan foto atau motif yang sangat detail.

Sedangkan jersey polyflex terasa timbul di bagian yang ditempeli vinyl. Warnanya cenderung solid dan mengkilap. Efek timbul ini terlihat keren kalau untuk logo atau nomor punggung, tapi kalau seluruh jersey ditempel polyflex, rasanya akan berat dan panas.


Perbedaan dari Segi Kenyamanan Pemakaian
Buat olahraga seperti futsal atau basket yang banyak bergerak, kenyamanan adalah hal utama.

Jersey sublimasi jelas lebih nyaman karena tidak menambah ketebalan kain. Keringat bisa tetap terserap dan sirkulasi udara tidak terganggu. Kamu bisa bergerak bebas tanpa merasa gerah berlebihan.

Polyflex, sebaliknya, bisa membuat beberapa bagian terasa panas jika desainnya terlalu lebar. Itulah kenapa polyflex lebih cocok untuk area kecil seperti nama dan nomor, bukan untuk desain full print di seluruh badan.


Perbedaan dari Segi Ketahanan
Kalau bicara ketahanan, sublimasi jelas unggul. Karena tinta menyerap ke kain, tidak ada risiko mengelupas atau pecah. Bahkan dicuci berkali-kali pun warnanya tetap awet selama tidak dijemur terlalu lama di bawah matahari terik.

Polyflex membutuhkan perawatan lebih hati-hati. Jika dicuci kasar, disikat kuat, atau disetrika langsung di bagian polyflex, lapisan vinyl bisa mengelupas. Umurnya bisa panjang kalau dirawat baik, tapi tetap kalah awet dibanding sublimasi untuk pemakaian jangka panjang dan intensif.


Perbedaan dari Segi Biaya
Masalah biaya juga menjadi pertimbangan penting saat bikin jersey.

Sublimasi cenderung lebih efisien untuk produksi massal. Sekali desain selesai, kamu bisa cetak puluhan atau ratusan jersey dengan biaya per potong yang lebih murah. Itulah kenapa banyak tim futsal, event lari, dan komunitas gowes memilih sublimasi untuk paket seragam tim.

Polyflex justru lebih mahal per potongan jika desainnya banyak detail atau jika harus memotong nama dan nomor berbeda-beda. Tapi untuk pemesanan satuan, seperti menambahkan nama pemain di jersey polos, polyflex adalah pilihan hemat dibanding mencetak ulang jersey full sublimasi.


Kapan Memilih Sublimasi dan Kapan Memilih Polyflex?
Setelah membaca semua perbedaan di atas, kamu mungkin bertanya: jadi kapan harus pilih sublimasi, dan kapan polyflex?

Kalau kamu ingin jersey dengan desain full print, banyak warna, gradasi keren, dan awet untuk jangka panjang, pilihlah sublimasi. Jersey ini nyaman dipakai untuk latihan harian, pertandingan, atau bahkan dijadikan merchandise tim.

Kalau kamu hanya ingin custom sederhana seperti nama, nomor punggung, atau logo sponsor kecil, maka polyflex sudah cukup. Hasilnya rapi, terlihat mewah, dan bisa diterapkan di hampir semua jenis kain.

Banyak pabrik jersey juga menggabungkan keduanya. Misalnya, desain utama jersey dicetak dengan sublimasi, lalu nama dan nomor pemain ditambahkan dengan polyflex. Hasilnya keren, tahan lama, dan tetap terasa profesional.


Kesimpulan
Perbedaan printing sublimasi dan polyflex untuk jersey bisa dirangkum sederhana: sublimasi menyatu dengan kain dan nyaman dipakai, sedangkan polyflex menempel di permukaan kain dan terasa timbul. Sublimasi unggul untuk desain full print dan ketahanan jangka panjang, sedangkan polyflex unggul untuk custom nama, nomor, dan logo sederhana.

Kalau kamu ingin bikin jersey futsal tim, jersey gowes komunitas, atau seragam event olahraga, sublimasi adalah pilihan terbaik. Tapi kalau kamu hanya ingin menambahkan nama atau nomor di jersey polos, polyflex adalah solusi cepat dan praktis.

Dengan memahami perbedaan ini, kamu tidak akan salah pilih saat memesan jersey, dan hasilnya pasti sesuai harapan baik dari segi tampilan, kenyamanan, maupun ketahanan.