Karjakin mendukung Vladimir Putin dan invasi Rusia ke Ukraina lewat akun media sosialnya yang dianggap mencemarkan nama baik permainan catur.
Setelah Norway Chess dan London Chess Classic, penyelenggara Grand Chess Tour juga melakukan hal yang sama dengan pernyataan tidak akan pernah lagi mengundang GM Sergey Karjakin di turnamen yang mereka gelar.
Sikap ini diambil karena Karjakin mendukung Vladimir Putin dan invasi Rusia ke Ukraina lewat akun media sosialnya yang dianggap mencemarkan nama baik permainan catur.
Apakah pecatur berusia 31 tahun ini terganggu? Ternyata tidak, Karjakin malah menanggapinya santai lewat akun twitternya dengan mengatakan bahwa tidak ada yang berubah dalam hidupnya jika tidak bermain di turnamen-turnamen itu.
Bahkan dia menambahkan bahwa hal itu tidak pernah menjadi sesuatu yang istimewa secara finansial.
"Jika Anda pikir saya menginginkannya, saya ingin menyampaikan satu fakta bahwa saya diundang beberapa minggu yang lalu untuk ikut Norway Chess tetapi menolak," tulisnya.
Lantas apa hubungannya dengan foto ildi atas ini?
Baca Juga: Karjakin Tabur Angin, Dia Pulalah Yang Tuai Badainya
GM Alexandra Kosteniuk hari ini menulis di akun FB nya: "Sekarang tidak ada lagi yang perlu disampaikan karena apa yang ingin saya katakan dilarang oleh Presiden Federasi Rusia 04/03/2022.
Sekali lagi saya menulis ini murni memandangnya dari sudut informasi tentang catur. Memberitakan situasi yang terjadi saat ini akibat invasi Rusia ke Ukraina yang memakan banyak korban termasuk para pemain catur.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews