Juara Dunia MotoGP 2019 itu pun yakin dengan bakat yang dimiliki Zarco yang pernah menguasai podium tertinggi MotoGP bersama motor Yamaha.
Pebalap MotoGP asal Perancis yang putus hubungan dengan tim pabrikan KTM di tengah musim 2019, Johann Zarco, akhirnya bisa kembali lagi ke ajang balap motor terbesar dunia itu meski hanya akan menikmati tiga balapan terakhir.
Zarco ikut menjalani sesi latihan bebas resmi GP Australia, Jumat (25/10), di sirkuit Phillip Island, dengan menggunakan motor LCR Honda untuk balapan tahun 2018 lalu. Zarco membalap untuk menggantikan Takaaki Nakagami yang cedera sehingga tidak bisa menjalani tiga balapan pamungkas MotoGP 2019.
Meski bukan menggunakan motor dengan spesifikasi teranyar, Zarco cukup optimis akan bisa menunjukkan kemampuannya di ajang balap motor terbesar dunia itu, demi mendapatkan kursi pebalap MotoGP untuk musim 2020.
Zarco yang karirnya memudar setelah bergabung di tim KTM, membuat catatan waktu cukup baik dalam kondisi lintasan basah maupun kering dengan motor RC213V-nya. Dia menempati posisi ke-13 dan ke-14 pada sesi latihan bebas pertama (FP1) dan latihan bebas kedua (FP2), dan berada di depan pebalap Repsol Honda Jorge Lorenzo pada kedua sesi latihan itu.
“Saya tidak merasa sangat baik karena saya kehilangan kepercayaan diri. Tapi bahkan dengan kondisi seperti ini, saya tidak sangat jauh dari 10 Besar,” papar Zarco dikutip Crash.net.
Mantan pebalap Monster Yamaha Tech2 itu mengaku kesulitan untuk mengetahui kemampuan motornya pada sesi pagi yang diguyur hujan. Akan tetapi ketika lintasan mulai mengering, Zarco mulai bisa melarikan motornya dengan kencang.
“Saya merasa seperti seorang rookie bisa memulai lagi dengan kecepatan 300 km/jam. Itu sangat bagus karena saya sangat hati-hati. Saya berada di kelompok tengah, karenanya tidaklah buruk. Bahkan dalam keadaan takut, saya tidak sangat lambat. Ini sangat positif. Saya harus mengembalikan kepercayaan diri saya setahap demi setahap,” tambah Zarco.
Secara keseluruhan, jelas pebalap Perancis itu, di. trek yang berkarakter cepat itu, seorang pebalap harus benar-benar percaya pada motornya. ” Saya bisa melihat, dibandingkan dengan yang lain, saya tidak membelok dengan cepat saat masuk tikungan. Tapi setahap demi setahap saya bisa meningkat, meski belum bisa menjangkau 10 Besar.
Tapi karena saya memulai dari sangat jauh di belakang, saya bisa kembali mendapatkan lagi banyak catatan waktu,” ungkap Zarco yang terlihat cukup puas dengan motor barunya itu,
Zarco mengakui, balapan akhir pekan ini akan menjadi tantangan yang berat, karena dia harus menemukan dimana batas-batasnya dan mengembalikan kepercayaan dirinya ke tingkat tertinggi. “Saya sangat gembira bisa merasa seperti ini dan saya akan sangat memberikan yang terbaik di tingkat yang lebih baik daripada hari ini,” ujarnya.
Pada jumpa pers sebelum dimulainya sesi latihan GP Australia, pebalap andalan Repsol Honda, Marc Marquez, sangat yakin Zarco akan memanfaatkan peluangnya di tiga balapan terakhir untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya, sehingga bisa mendapatkan kursi pebalap untuk tahun depan. Juara Dunia MotoGP 2019 itu pun yakin dengan bakat yang dimiliki Zarco yang pernah menguasai podium tertinggi MotoGP bersama motor Yamaha.
***
Keterangan: Artikel sudah tayang sebelumnya di Sakabisa.com, situs komunitas berorientasi bisnis di Indonesia.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews