FIDE World Cup 2019 benar-benar luar biasa. Menjungkirbalikkan banyak prediksi. Dari awal hingga menjelang akhir selalu diwarnai berbagai kejutan.
Tampilnya GM Teimour Radjabov sebagai finalis sungguh di luar dugaan banyak orang. Bahkan Radjabov sendiri sempat kaget atas pencapaiannya ini. Nama dan eloratingnya tidaklah sementereng lawannya di semifinal, GM Maxime Vachier Lagrave.
Anak muda Prancis itu bukanlah pecatur sembarangan. Sepak terjangnya selalu menebar petaka buat lawan-lawannya. MVL merupakan salah satu ancaman serius bagi sang juara dunia Magnus Carlsen.
Kekalahannya atas Radjabov di semifinal lebih dikarenakan faktor psikologis. Puncak dari kelelahan fisik dan mental membuat permainannya amburadul dan acak-akanan. Dia bermain seperti pecatur warkop. Blunder sana blunder sini dan diakhiri blunder mengerikan yang menamatkan riwayatnya.
Di meja lainnya, kemenangan Ding Liren atas Yu Yangyi memang sesuai skenario. Predikat unggulan pertama yang disematkan padanya bukanlah omong kosong belaka. Rating tinggi yang disandangnya bukanlah isapan jempol semata. Keberhasilan menembus babak final adalah bukti gambaran kualitas yang dimilikinya.
Gelar GM super dan elorating tinggi yang diraih para pecatur elit dunia bukanlah hasil dari kongkalikong tutup mata masuk kantong, beli sana beli sini atau sogok sana sogok sini.
Mereka bukanlah pecatur karbitan. Mereka adalah pecatur yang mengorbit berkat kerja keras yg mereka lakukan selama ini. Bertahun-tahun berkelana, bertualang melanglangbuana dari satu turnamen ke turnamen lainnya demi profesi yang digeluti.
Kini mereka telah menikmati hasilnya. Dan jangan lupakan juga dukungan yang tidak sedikit dari organisasi catur di negara mereka baik dari segi pembinaan maupun pendanaan.
Oke, babak final sedang berlangsung. Siapakah yang akan bertahta di singgasana catur 2019? Apakah shaolin China Ding Liren ataukah Sang Raja Dari Timur Teimour Radjabov asal Azerbaijan.
Kita tunggu.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews