Kalau mereka bisa mempertahankan kualitas permainan seperti semalam, bukan tidak mungkin Euro kali ini akan menjadi milik Inggris.
Tidak banyak yang menjagokan Inggris untuk memenangi Euro 2020 ini. Saya pun demikian, justru menjagokan Perancis dengan deretan pemain bintangnya. Tapi melihat penampilan Tim Inggris melumat Tim Jerman 2-0 semalam, kita harus memberi pujian. Ada sesuatu yang baru yang ditampilkan Inggris kali ini.
Di benak kita selama ini, Tim Inggris dikenal dengan sepakbola Kick and Rush, yaitu permainan bola dengan umpan-umpan cantik ke depan yang disertai dengan serangan-serangan tajam ke jantung pertahanan lawan. Tapi semalam yang kita lihat adalah umpan-umpan pendek dan serangan beruntun yang dimainkan. Mirip-mirip Tiki-taka ala Barcelona, tapi dengan semangat dan kecepatan.
Tentu Inggris tidak punya Messi yang berakrobat dengan meliuk-liuk indah di depan. Tetap pemain-pemain muda Inggris yang dimotori oleh Raheem Sterling dan Harry Kane dengan berani masuk ke jantung pertahanan lawan secara bertubi-tubi dengan kerjasama dan umpan-umpan pendeknya. Baru kali ini saya melihat Tim German terpaksa bermain counter attack dan tak bisa memperlihatkan permainan Der Panzer yang selalu mampu mendominasi lawan.
Sepakbola modern tampaknya berkembang dan mengembangkan strategi yang efektif sesuai perkembangan sepakbola terbaru, dengan materi pemain yang ada.
Para pelatih mengembangkan strategi dengan melihat, bahkan mencontoh strategi tim lain dan bahkan dari liga yang lain. Pemain pun demikian, mereka bermain di berbagai liga dan dikomando oleh berbagai pelatih yang berasal dari negara yang berbeda.
Baik pelatih maupun pemain, semua mengambil pelajaran tentang mana strategi dan taktik yang efektif dengan melihat pemain dan tim lain. Memang, hasilnya, kita akan sulit mendapatkan gaya permainan kontras yang "sesuai pakem tradisional" seperti dahulu.
Misalnya Tim Belanda dengan Total Football-nya, Italia dengan Catenacchio-nya, atau Inggris dengan Kick and Rush-nya. Mungkin, tim yang masih setia dengan gaya tradisionalnya tinggal Brasil dan tim-tim Amerika Selatan. Itupun karena materi pemainnya yang mampu memainkannya berlimpah.
Bagi pelatih Inggris, Southgate, dan juga pelatih-pelatih lainnya, yang penting bermain secara efektif dan menang. Bermain cantik dengan pakem lama tapi kalah tidak ada gunanya. Apalagi, materi pemain yang ada mungkin saja tidak cocok dengan gaya tradisionalnya. Tim Inggris kali ini adalah tim yang sangat muda.
Tidak ada lagi pemain flamboyan seperti Beckham, Rooney atau yang lebih senior, Scholes, Hoddle dan sebagainya. Yang ada adalah anak-anak muda dengan energi dan semangat yang besar. Mereka akan menjadi kekuatan yang dahsyat bila dipadukan dengan kerjasama dan umpan-umpan pendek yang berani dan menusuk.
Mungkin bagi sebagian orang, sepakbola modern menjadi monoton karena hampir semua tim pada dasarnya memainkan sepakbola efektif yang saling mengcopy satu sama lain. Tetapi tetap saja ada keunikan masing-masing tim, karena materi pemainnya yang berbeda dan gaya pelatihnya juga berbeda.
Bagi saya, gaya permainan Inggris yang baru ini juga menarik. Sebuah permainan menyerang yang bersemangat dan efektif. Kalau mereka bisa mempertahankan kualitas permainan seperti semalam, bukan tidak mungkin Euro kali ini akan menjadi milik Inggris.
Andi Mallarangeng
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews