Masyarakat mengapresiasi dukungan Kepala Adat di Papua terhadap Penyelenggaraan Pekan Olah Raga Nasional (PON) Papua XX. Dukungan kepala Adat tersebut diharapkan mampu menyukseskan ajang kompetisi nasional tersebut.
Gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XX di Papua semakin dekat, event yang rencananya akan dilakukan di provinsi paling timur Indonesia tersebut tentu saja perlu mendapatkan dukungan dari banyak pihak, tidak terkecuali kepala adat setempat.
Kepala Suku Afaar, Demianus Afaar, menyatakan dukungannya terhadap perhelatan PON XX Papua, khususnya di Kota Jayapura. Demianus menuturkan, pihaknya dari adat sangat mendukung perhelatan multievent terbesar di Indonesia tersebut. Menurutnya, pelaksanaan PON menjadi kebanggaan masyarakat Papua, karena event akbar tersebut merupakan event nasional yang pertama dilaksanakan, khususnya di Kota Jayapura.
Wakil Ketua Sub PB PON Kota Jayapura, Rustan Saru, menyampaikan terima kasih atas dukungan adat yang sudah mengizinkan wilayah adatnya untuk dijadikan sebagai tempat pertandingan cabang olahraga paralayang.
Sementara itu, sejumlah tokoh adat dan pemuda di Papua mengajak semua pihak agar berupaya menciptakan suasana yang aman dan kondusif menjelang pelaksanaan PON. Tokoh adat Kimamburawa sekaligus pemerhati pendidikan di Kabupaten Merauke. Denalus Pakuru, bersama perwakilan masyarakat, menyatakan sikapnya untuk mendukung pelaksanaan PON Papua XX tahun 2021 di Kabupaten Merauke.
Pernyataan ini dilakukan karena melihat even nasional ini sangat penting dan perlu dukungan oleh semua pihak mulai dari kota hingga ke kampung-kampung. Sebab, semakin mendekati pelaksanaannya, belum terlihat gema atau gaung untuk menyambut even tersebut.
Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada penyelenggara untuk segera mensosialisasikan sehingga semua masyarakat bisa melakukan persiapan dan ikut berpartisipasi. Lebih lanjut, Denalus menyampaikan selaku pemerhati pendidikan di Kabupaten Merauke, menuturkan bahwa penyelenggara harus segera melakukan pelatihan-pelatihan atau pembinaan kepada komponen masyarakat yang terlibat.
Ia mengatakan, pada dasarnya masyarakat sudah siap tinggal dari penyelenggara saja yang harus lebih menggerakkan. Khususnya tentang bagaimana kesiapan warga untuk mempromosikan kearifan lokal dengan melibatkan anak-anak muda asli Papua agar memunculkan Kesan bahwa masyarakat Papua menjadi bagian dari PON.
Dengan adanya PON XX, tentu akan terjadi pertukaran budaya dan informasi sehingga komponen yang terlibat perlu meningkatkan wawasan tentang budaya yang ada di Kabupaten Merauke. Ketika Papua ditetapkan sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XX delapan tahun lalu, ada harapan yang tersemat bahwa PON bisa menjadi momentum untuk memacu pembangunan infrastruktur olahraga dan perekonomian Papua.
Penetapan tersebut sekaligus menandai untuk pertama kalinya PON akan digelar di provinsi paling timur Indonesua setelah Sulawesi Selatan yang perna menjadi tuan rumah pada 1957 silam. Bagi Papua, PON dinilai menjadi momen yang tepat untuk mempercepat pembangunan di Papua Karena akan ada pembangunan sejumlah infrastruktur dan fasilitas olahraga yang selama ini lebih banyak terfokus di Pulau Jawa saja.
PON Papua 2021 akan digelar di empat wilayah, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Merauke dan Kabupaten Mimika dengan mempertandingkan 37 cabang olahraga, 56 disiplin olahraga dan 679 nomor pertandingan. Multievent tersebut juga akan dihadiri oleh sekitar 6500 atlet dari seluruh provinsi di Indonesia. Kehadiran mereka tentu saja akan mendorong perekonomian masyarakat sekitar, mulai dari kerajinan, perkebunan hingga pariwisata.
Dalam sejarahnya, event PON merupakan ajang lompatan anak bangsa dari berbagai daerah dalam menunjukkan prestasi untuk negeri agar dapat berbicara di kancah internasional serta dapat membawa merah putih di podium tertinggi. Pelaksanaan PON XX di Papua akan diselenggarakan di 4 wilayah, yakni kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Merauke dan Kabupaten Mimika.
Sementara itu, Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Kabupaten Merauke dan sejumlah tokoh adat Malind mendatangi Kantor KONI setempat, lengkap mengenakan atribut adat, sekaligus memberikan dukungan penuh untuk terselenggaranya PON XX.
Atas kunjungannya tersebut, Ketua Subda PON Kabupten Merauke, menyatakan rasa terima kasih kepada LMA serta beberapa tokoh adat yang telah datang sekaligus berdiskusi secara langsug.
Dukungan dari kepala adat terhadap PON XX tentu saja perlu mendapatkan apresasi, karena melalui tokoh adat-lah, masyarakat di Papua dapat dikondisikan untuk serta merta memeriahkan event 5 tahunan tersebut, sehingga even PON bisa ditangani dengan baik. (Alysa Almira)
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews