Sprinter Jamaika usia 29 tahun ini meruntuhkan berbagai legenda. Tidak hanya memperbarui rekor Florence Griffith Joyner atau FloJo yang dicatat di Olimpiade 1988 Seoul, 0,01 detik lebih cepat.
Kini gelar manusia perempuan tercepat tak lagi FloJo. Gelar perempuan tercepat dunia saat ini disandang pelari Jamaika Elaine Thompson-Herah. Gelar yang sudah 33 tahun bertengger di baris teratas Manusia Perempuan Tercepat Florence Griffith Joyner pun sudah waktunya ditanggalkan.
Sprinter Jamaika usia 29 tahun ini meruntuhkan berbagai legenda. Tidak hanya memperbarui rekor Florence Griffith Joyner atau FloJo yang dicatat di Olimpiade 1988 Seoul, 0,01 detik lebih cepat.
Akan tetapi juga meruntuhkan upaya pelari senegaranya, Shelly-Ann Fraser-Pryce untuk menjadi perempuan pertama yang menjuarai tiga olimpiade, setelah emas di Olimpiade Beijing dan London. Padahal Shelly-Ann Fraser-Pryce adalah empat kali juara dunia di nomor paling bergengsi 100 meter putri.
Elaine Thompson-Herah (29) bahkan mengambil kendali terdepan sejak dari blok start sampai ambruk setelah garis finis Olimpiade Tokyo 2020 di Olympic Stadium Odori Park, Sabtu (31/7/2021) siang itu. Ia melesat dalam waktu 10,61 detik, memperbaharui rekor FloJo di Seoul 1988 yang 10,62 detik.
Sementara Shelly-Ann Fraser-Pryce (34) yang datang ke Tokyo kali ini untuk menjadi perempuan pertama dunia yang mampu menjuarai nomor paling bergengsi olimpiade, 100 meter putri, harus puas dengan posisi kedua di finis Tokyo 2020 dengan catatan waktu 10,74 detik.
Shelly-Ann Fraser-Pryce adalah juara 100 meter Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012. Sementara Elaine Thompson-Herah adalah juara bertahan 100 meter Olimpiade 2016 Rio de Janeiro.
“Saya tahu saya mampu untuk mencapai ini, tetapi mengalami pasang surut karena cedera,” kata Si Perempuan Tercepat, Elaine Thomlpson kepada pers usai mencapai finis tercepat di 100 meter Tokyo 2020, Sabtu kemaren. *
JIMMY S HARIANTO
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews