Ekosistem Digital dan Pemerataan Ekonomi

Di balik lajunya pertumbuhan aplikasi digital yang membantu kehidupan kita, juga tersembunyi persoalan-persoalan regulasi.

Rabu, 6 November 2019 | 20:15 WIB
0
514
Ekosistem Digital dan Pemerataan Ekonomi
Diskusi Kompas100

Bulan Agustus lalu meresmikan Proyek pembangunan jaringan tulang punggung serat optik nasional, Palapa Ring Paket Timur. Dengan selesainya proyek tersebut angkasa NKRI sudah ter - cover penuh dan sudah didukung jaringan serat optik di darat untuk disambungkan ke pelanggan korporasi  dan pribadi di wilayah NKRI.

Harapannya jaringan internet tersebut mampu membangkitkan potensi ekonomi lokal yang sebelumnya belum dikenal. Hal ini dikemukakan Presiden Jokowi dalam peresmian Satelit Palapa paket timur (Kompas 14/10/2109).

"Oleh karena itu pemerintah berkomitmen tuntaskan Palapa Ring sebagai tol langit. Tidak hanya memajukan sektor ekonomi, tapi juga sektor sosial budaya politik dan pemerintahan. Inilah yang akan menyambungkan negara kita," 

Dalam acara KOMPAS100 CEO FORUM 2019 (5/10/2019), Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah kembali menggarisbawahi pernyataan Presiden Jokowi di atas.

“Pemerataan penggunaan teknologi harus dilakukan agar perusahaan melalui ekosistem digital dapat berkontribusi nyata untuk membuat ekonomi menjadi lebih merata di seluruh pelosok Indonesia. Hal ini yang menjadi fokus Telkom untuk membuat hal tersebut menjadi kenyataan melalui pembentukan ekosistem digital yang terintegrasi, baik di dalam maupun di luar perusahaan,” ujar Ririek selaku narasumber acara tersebut.

Infrakstruktur telekomunikasi tak bernilai bila tak muatan isinya (content).  Ibarat pedang bermata dua , teknologi informasi bisa menjadi sumber gangguan hidup kita (disrupsi), di sisi lain juga mendatangkan kemudahan hidup.

Tokopedia sebagai market place terbesar di Indonesia menepis anggapan bahwa tehnologi informasi  sebuah disrupsi.

Leontinus Alpha Edison selaku Co-Founder & Vice Chairman Tokopedia. Bahkan pihaknya bermimpi membangun sebuah "Super Ekosistem Digital" yang mensinergikan segala aspek penting, seperti sumber daya manusia, manajemen operasional, teknologi, hingga pola pikir terbarukan; agar disrupsi digital menjadi sebuah peluang yang membuat perusahaan menjadi lebih produktif dan kompetitif.

Menurut Leontinus ,ekosistem digital adalah kunci terjadinya pemerataan ekonomi saat ini dan masa depan. Ia berharap dampak Super Ecosystem dari Tokopedia dapat dirasakan oleh masyarakat hingga ke pelosok Indonesia.

Di balik lajunya pertumbuhan aplikasi digital yang membantu kehidupan kita, juga tersembunyi persoalan-persoalan regulasi.

Semuel Abrijani Pangerapan selaku Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dalam acara bertema “Membangun Ekosistem Digital yang Kompetitif”. menyatakan pemerintah sangat mendukung terbentuk ekosistem digital lewat regulasi.

"Fokus kami sebagai pemerintah adalah membuat regulasi-regulasi yang memungkinkan teknologi dan ekosistem digital dapat melindungi dan memudahkan pengguna individu maupun organisasi agar mereka dapat lebih produktif dan kompetitif” , ujar Semuel.

Sedangkan Nurhaida selaku Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK juga mengungkapkan hal serupa bahwa regulasi yang dibuat oleh lembaga pemerintah, baik kementerian maupun lembaga non-kementerian seperti OJK. 

Menurut Nurhaida regulasi juga harus membuat segala proses tata kelola perusahaandan ekosistem digital menjadi lebih mudah melalui teknologi. OJK sendiri memiliki prioritas untuk membuat proses tersebut menjadi lebih mudah, mengingat inklusi keuangan yang merata merupakan fokus OJK, demi membantu pemerintah dalam mendongkrak perekonomian nasional. 

Nah, sekarang tinggal kita semua mau kah memanfaatkan peluang tersebut?

***