Kasus ini menjadi peringatan bagi para pemilik usaha untuk selalu waspada dan melakukan pengawasan yang ketat terhadap keuangan perusahaan
Sebuah kasus penggelapan dana baru-baru ini terungkap di salah satu toko cabang di Jalan Lakarsantri, Surabaya. Menurut sumber terdekat, ayah dari artis terkenal Ali Azhar D, mengalami kerugian finansial yang signifikan akibat kejadian tersebut.
Dalam sebuah wawancara, Ali Azhar D menyatakan bahwa dana sebesar 50 juta rupiah yang seharusnya menjadi modal untuk toko tersebut, ternyata mengalami kerugian hingga 22 juta rupiah. "Duit 50 juta itu harusnya balik modal sekitar sekian, sekian, sekian. Ternyata kalau nggak salah kerugiannya kurang lebih 22 juta rupiah," kata Ali Azhar D.
Ali Azhar D juga menambahkan bahwa ia tidak diberitahu mengenai kronologi kejadian oleh ayahnya. "Kronologi nya aku nggak di ceritain oleh ayahku," ujar Ali Azhar D.
Mengenai tindakan hukum, Ali Azhar D mengungkapkan bahwa ayahnya tidak menuntut ke pihak kepolisian. "Ya ayahku nggak nuntut sih ke pihak kepolisian, tapi cuma harus segera bayar, soalnya ini dijadikan utang," tutur Ali Azhar D. Ia juga menegaskan bahwa jika pelaku tidak segera membayar, maka tuntutan akan diajukan di akhirat.
Sementara itu, pelaku penggelapan dana tersebut diketahui bukan berasal dari Surabaya. Hingga saat ini, belum ada informasi lebih lanjut mengenai identitas atau motif dari pelaku.
Kasus ini menjadi peringatan bagi para pemilik usaha untuk selalu waspada dan melakukan pengawasan yang ketat terhadap keuangan perusahaan, guna menghindari kerugian yang tidak diinginkan.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews