Pelajaran keren yang didapat dari pengasong ini adalah keberaniannya main "one price and mobile". Semuanya ceban free ongkir...
Ini pedagang asongan bermotor yang terciduk di seberang taman di kompleks BSD. Gak begitu jauh dengan rumah saya. Saya piltik (bahasa Batak: jepret) motornya, saat berhenti hanya sepelemparan molotov dari portal kompleks...hehehe
Dapat pelajaran keren lagi nih dari pengasong pakaian bekas ini. Istilah anak milenial sekarang disebutnya barang "thrifty". Coba cek di marketplace, tren berbisnis onlen produk beginian semakin menggila. Bahkan, jika barangnya unik & branded, penjualnya pede buka butiknya. Karena harganya bisa muahal !i
Kalo di Yogya, disebutnya barang klithikan. Di Makassar, disebutnya barang cakar. Di Medan, disebutnya barang monza. Saya acap melipir cari barang seken begini, kalo sedang ngebolang ke Phnom Penh (Cambodia). Di Russian Market tempatnya.
Saya acap surprais nemu sekennya merek South Pole, Dickies, Bathing Ape, Supreme, Pelle Pelle, Ben Sherman dan lain-lain yang masih keren & harganya patut. Mayoritas mereknya sulit nemu di pasar seken di tanah air.
Pelajaran keren yang didapat dari pengasong ini adalah keberaniannya main "one price and mobile". Semuanya ceban free ongkir...
Ternyata barang sekennya lokal semua. Salah satunya, saya nemu kemeja bekas kampanye Dahlan Iskan "Pandito".
***
.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews