Terimakasih wahai gedebok pisang. Ternyata engkau sumber kehidupan yang selama ini tak terhiraukan.
Begitu banyak anugerah diberikan kepada negeri ini. Ini kesimpulan saya selama seminggu berjalan berkeliling menatapi pohon pisang yang tumbuh di banyak perkampungan Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Bayangkan, pisang yang tumbuh liar saja, dapat memberi manfaat pada begitu banyak orang. Lapisan batang pohonnya, menjadi sangat bermanfaat setelah dikeringkan dan diolah menjadi bahan baku produk kerajinan dan seni--dijadikan tali satu pilin (single twist), dua pilin (double twists), tiga pilin (triple twists), dan akhirnya dianyam menjadi beragam produk kerajinan dan seni ramah lingkungan.
Anugerah Tuhan dari pohon pisang ini, ternyata begitu melimpah. Saya tak menyangka, gedebok pisang itu telah menjadi sumber rizki begitu banyak orang, dari warga sederhana yang hidup di rumah rumah perkampungan, hingga para pengrajin, seniman, penyalur, dan para exportir. Semua kebagian.
Saat ini, nampaknya produk produk berbahan alami akan menjadi primadona. Dunia nampak bergerak untuk kembali ke alam dan mulai menjauh dari barang barang unorganik, berkandungan kimia yang sulit terurai. Semoga ini pertanda baik bagi warga desa yang selama ini kurang mendapat perhatian.
Terimakasih wahai gedebok pisang. Ternyata engkau sumber kehidupan yang selama ini tak terhiraukan.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews