Program Digital Psychology di Binus Malang menjadi langkah strategis untuk menjawab tantangan kesehatan mental yang dihadapi oleh generasi Z.
Dalam dunia yang semakin terdigitalisasi, kesehatan mental generasi Z menjadi salah satu isu penting yang tak bisa diabaikan. Untuk menjawab kebutuhan ini, Binus Malang menghadirkan jurusan baru, Digital Psychology. Saya, Selamet Hariadi, berkesempatan ikut serta dalam acara perkenalan jurusan ini, di mana saya melihat langsung betapa program ini menggabungkan ilmu psikologi dan teknologi komputer secara mendalam. Dengan dua ijazah, yakni di bidang Psikologi dan Ilmu Komputer, lulusan dari jurusan ini dipersiapkan untuk menjadi inovator yang mampu mengatasi berbagai tantangan kesehatan mental yang timbul dari penggunaan teknologi.
Mengapa Digital Psychology Penting untuk Generasi Z?
Generasi Z lahir dan tumbuh dalam dunia yang dikelilingi oleh teknologi. Media sosial, aplikasi mobile, dan platform digital menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari mereka. Meskipun teknologi membawa banyak manfaat, dampak negatif seperti kecemasan, depresi, dan kecanduan digital juga meningkat. Program Digital Psychology di Binus Malang hadir untuk memberikan wawasan yang diperlukan untuk memahami dan mengatasi masalah-masalah tersebut.
Program ini dirancang untuk memberikan mahasiswa pemahaman yang mendalam tentang bagaimana teknologi memengaruhi perilaku manusia, khususnya terkait kesehatan mental. Dengan mempelajari keterkaitan antara psikologi dan teknologi digital, mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan yang dihadapi oleh generasi Z.
Kurikulum Inovatif yang Menggabungkan Teknologi dan Psikologi
Kurikulum Digital Psychology di Binus Malang mengambil pendekatan multidisiplin yang mengintegrasikan psikologi dengan teknologi digital. Mahasiswa akan belajar bagaimana memanfaatkan big data, kecerdasan buatan (AI), dan teknologi lain untuk merancang solusi yang efektif dalam memantau dan meningkatkan kesehatan mental.
Menurut Dr. Ir. Derwin Suhartono, S.Kom., MTI, Dekan School of Computer Science, "Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menyelami hubungan antara psikologi dan teknologi. Kami menekankan pentingnya pemahaman terhadap perilaku manusia melalui analisis data dan penggunaan teknologi untuk mengatasi masalah kesehatan mental."
Lebih dari sekadar belajar tentang aspek teknis, mahasiswa juga akan diberikan wawasan tentang etika penggunaan teknologi dalam psikologi. Ini penting untuk memastikan bahwa lulusan tidak hanya dapat menciptakan teknologi yang inovatif, tetapi juga mempertimbangkan kesejahteraan pengguna.
Lulusan Siap Menghadapi Berbagai Tantangan
Lulusan dari program Digital Psychology di Binus Malang diharapkan memiliki keahlian di dua bidang utama: psikologi dan teknologi. Mereka akan mampu menciptakan solusi berbasis teknologi yang dapat membantu mengatasi masalah kesehatan mental, dan juga dapat diterapkan di berbagai industri.
Dr. Robertus Tang Herman, S.E., M.M., Direktur Kampus Binus Malang, menegaskan bahwa program ini tidak hanya bertujuan untuk menghasilkan tenaga kerja yang kompeten, tetapi juga untuk melahirkan technopreneur di Indonesia.
"Kami berharap para lulusan dapat menjadi pelopor dalam menciptakan produk dan layanan yang bermanfaat bagi kesehatan mental, serta memiliki nilai bisnis yang tinggi," ujarnya.
Mengoptimalkan Teknologi untuk Kesehatan Mental
Penggunaan teknologi yang tidak tepat dapat berkontribusi pada masalah kesehatan mental, seperti kecemasan dan depresi. Namun, jika dikelola dengan baik, teknologi juga dapat menjadi alat yang berharga untuk meningkatkan kesehatan mental. Program Digital Psychology di Binus Malang bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa agar dapat mengembangkan teknologi yang mendukung kesehatan mental.
Beberapa aplikasi yang diharapkan dapat dikembangkan oleh lulusan program ini meliputi platform pemantauan kesehatan mental berbasis AI dan aplikasi terapi digital.
Menurut Dr. Elisa Carolina Marion, S.S., M.Si., Dekan Fakultas Humaniora Binus Malang, "Kami berharap mahasiswa dapat menciptakan solusi inovatif yang membantu masyarakat, terutama di wilayah Jawa Timur dan sekitarnya."
Tantangan dan Peluang di Masa Depan
Industri kesehatan mental terus berubah, dan tantangan yang dihadapi semakin kompleks seiring dengan perkembangan teknologi. Program Digital Psychology di Binus Malang dirancang untuk mempersiapkan lulusan menghadapi tantangan ini. Dengan keterampilan yang diperoleh, mereka akan menjadi pemimpin di industri yang dinamis, siap menghadapi perubahan dan mengembangkan teknologi yang berfokus pada kesehatan mental.
Dalam peresmian program ini pada 25 September 2024, Junialdi Dwijaputra, ahli di bidang data science dan gamification dari Agate, berbagi pemikirannya. "Data science memiliki hubungan erat dengan bagaimana teknologi memengaruhi suasana hati dan kesehatan mental. Ini menunjukkan betapa pentingnya pemahaman yang holistik dalam menciptakan teknologi yang bermanfaat," ujarnya.
Program Digital Psychology di Binus Malang menjadi langkah strategis untuk menjawab tantangan kesehatan mental yang dihadapi oleh generasi Z. Dengan menggabungkan ilmu psikologi dan teknologi, program ini tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga keterampilan praktis untuk menciptakan solusi inovatif yang relevan.
Lulusan program ini diharapkan menjadi pionir dalam menciptakan teknologi yang dapat meningkatkan kesejahteraan mental masyarakat. Dengan semakin banyaknya masalah kesehatan mental yang dihadapi oleh generasi digital, program ini merupakan langkah tepat untuk menjawab kebutuhan zaman yang terus berkembang.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews