Posisi Amerika makin terjepit di wilayah Irak, karena kehadirannya tidak diharapkan oleh pemerintah Irak.
Imbas atau dampak kematian Jenderal Qassem Soleimani membawa kekhawatiran tersendiri di bursa saham global atau regional. Praktis bursa global dan regional merasakan imbas dari kematian Jenderal Qassem. Bahkan bursa regional pada hari Senin, 6 Januari 2020 mengalami koreksi yang cukup dalam yaitu minus 65 point atau -1,04 %.
Harga emas juga melonjak tinggi. Diikuti harga minyak dunia juga mengalami kenaikan pasca kematian Jenderal kharismatis yang disegani di negerinya ini.
Mengapa kematian Jenderal Qassem Soleimani membawa dampak yang negatif bagi bursa global dan regional?
Karena market khawatir akan dampak atau imbas kematian Jenderal Qassem akan memicu perang antara Iran vs Amerika. Tentu ini yang tidak diinginkan oleh market. Karena market butuh ketenangan dan jaminan keamanan.
Ini bukan perang dagang lagi, tapi perang sungguhan yang akan memanaskan situasi di kawasan Timur Tengah dan akan melibatkan sekutu masing-masing.
Apalagi kalau pasokan minyak dunia terganggu, karena Selat Hormuz masuk wilayah dan dikendalikan oleh Angkatan Laut Iran.
Pasca kematian Jenderal Qassem, Amerika via atau lewat Kedutaan Swiss (penghubung atau mediator Iran dan AS) di Teheran mengirimkan pesan yang berisi kurang lebih: agar konflik setelah kematian Jenderal Qassem diselesaikan melalui jalur diplomasi dan apabila Iran ingin menuntut balas, balaslah yang setimpal atau yang sesuai menurut ukuran seperti yang kami (AS) lakukan. Hal ini disampikan oleh pejabat militer Iran (IRGC), Brigadir Ali Fadavi.
Ternyata Amerika sendiri juga khawatir setelah melakukan eksekusi kepada Jenderal Qassem, terlalu gegabah melakukan pembunuhan kepada Jenderal yang sangat disegani atau dihormati. Amerika dan Inggris juga sudah mengevakuasi warganya yang berada di Irak karena khawatir akan menjadi target sasaran imbas kematian Jenderal Qassem.
Apalagi parlemen Irak baru saja meloloskan rancangan undang-undang pengusiran atau penarikan pasukan Amerika dari Irak pasca kematian Jenderal Qassem dengan suara bulat. Dan ini juga didukung oleh ulama Irak yang sangat dihormati dan menguasai suara di parlemen Irak yaitu Moqtada al-Sadr.
Posisi Amerika makin terjepit di wilayah Irak, karena kehadirannya tidak diharapkan oleh pemerintah Irak. Tapi Amerika tetap bersikukuh ingin tetap bercokol di Irak. Amerika bercokol di Irak hampir 17 tahun sejak tergulingnya presiden Saddam Husein.
Kita tunggu episode berikutnya-banyak yang cinta damai-tapi perang semakin ramai.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews