Pembangunan Kawasan Rebana Demi Ekonomi Unggul

Pemerintah terus mengoptimalkan terwujudnya pembangunan ekonomi yang unggul. Tentu saja keunggulan ekonomi harus diupayakan, karena pembangunan demi kemaslahatan umat manusia harus terus digalakkan.

Minggu, 14 November 2021 | 00:51 WIB
0
144
Pembangunan Kawasan Rebana Demi Ekonomi Unggul
Tol Cisumdawu (Foto: Kementerian PUPR)

Pemerintah terus memprioritaskan kawasan Rebana dan selatan Jawa Barat sebagai pusat pertumbuhan ekonomi unggul di daerah Pasundan. Pembentukan sentra ekonomi baru tersebut diharapkan dapat mendorong terciptanya lapangan kerja baru serta menyerap tenaga kerja produktif.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan akan mendorong pembangunan infrastruktur di kawasan Rebana dan kawasan jawa barat bagian selatan.

Luhut mengatakan, kedua kawasan tersebut menyimpan potensi yang sangat besar untuk menarik minat investor. Pemerintah juga telah menerbitkan peraturan presiden (Perpres) No. 87/2021 tentang percepatan pembangunan Kawasan Rebana dan Kawasan Jawa Barat Bagian Selatan.

Luhut menjelaskan, Perpres tersebut merupakan amanah dari Presiden Joko Widodo untuk mengakselerasi investasi melalui pengembangan dua kawasan tersebut. Dengan menetapkan Perpres ini, diinstruksikan pada seluruh jajaran pemerintah pusat untuk mendukung penuh pembangunan di kawasan Rebana dan kawasan Jawa Barat bagian selatan.

Luhut mengatakan, pemerintah berkomitmen mendorong investasi yang ramah lingkungan guna mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Selain itu pihaknya juga mendukung pengembangan industri berteknologi tinggi, khususnya di kawasan Rebana, yang dapat mendorong ekonomi baru yang unggul, berdaya saing dan bertaraf internasional.

Ia menambahkan, Pembangunan perlu segera dilakukan. Pasalnya kawasan Jawa Barat bagian selatan dinilai lebih tertinggal dibandingkan dengan kawasan lainnya.

Dengan besarnya potensi investasi yang ada, pihaknya berharap agar kawasan Rebana dan Jawa Barat Bagian Selatan dapat menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi nasional.

Pada kesempatan berbeda, Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Barat Noneng Komara Nengsih menyebutkan, pengembangan dua kawasan tersebut mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat, melalui terbitnya Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Rebana dan Kawasan Jawa Barat Bagian Selatan.

Merujuk pada beleid tersebut, Kawasan Rebana meliputi 7 daerah, yaitu Kabupaten Subang, Sumedang, Indramayu, Majalengka, Kuningan, Cirebon dan Kota Cirebon. Sedangkan pembangunan Kawasan Jawa Barat Bagian Selatan meliputi Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Ciamis dan Pangandaran.

Merujuk pada Perpres yang telah ditandatangani oleh Presiden Jokowi pada 9 September 2021, Noneng menjelaskan, pengambangan kawasan Rebana dan Jawa Barat bagian selatan memuat 162 program, dengan nilai investasi mencapai sekitar 392,4. Besaran tersebut merupakan angka investasi yang diharapkan pendanaannya melalui APBN, APBD, BUMD dan sektor swasta.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memperkirakan adanya pengembangan kawasan Rebana akan memunculkan 13 kota industri baru di dalamnya. Ke-13 kota industri tersebut akan punya spesialisasi di masing-masing sektor. Kawasan Rebana juga disebut akan menyumbang 3% pertumbuhan ekonomi Jawa Barat dan mampu menciptakan 4 juta lapangan pekerjaan dalam kurun waktu 20 tahun.

Dirinya mengklaim, bahwa kawasan Rebana akan menjadi tempat investasi terbaik di Indonesia. Sebab, akan ada pelabuhan Patimban yang tidak jauh dari akses Bandara Kertajati, dilewati jalan Tol Cipali, Jalur kereta api dan upah buruh yang terbilang masuk dalam kategori menengah rendah. Selain itu, dalam kawasan Rebana nantinya akan ada pembangunan infrastruktur jalan tol, kereta api, infrastruktur dasar, infrastruktur sumber daya air dan pembangunan infrastruktur lainnya. Bersama wakilnya, UU Ruzhabul Ulum, Ridwan Kamil getol mengembangkan kawasan metropolitan Rebana menjadi daerah industri dana perkantoran baru di Jawa Barat.

Jawa Barat sendiri memang dikenal sebagai daerah dengan investasi terbesar di Indonesia dan semakin disorot oleh investor dunia setelah berdirinya pabrik baterai mobil listrik di Karawang. Hal tersebut tentu saja membuat adanya potensi besar yang diproyeksikan mobil listrik dari brand terkenal Korea Selatan agar bisa dijual mulai April 2022.

Jawa Barat sendiri memiliki dua wilayah dengan karakteristik berbeda yaitu wilayah Jawa barat bagian utara yang umumnya cocok untuk investasi di sektor industri dan logistik sementara Jawa Barat bagiian selatan cocok untuk berinvestasi di sektor agrikultur, pariwisata dan yang lainnya. Hal itulah yang menyebabkan bahwa Jawa Barat bagian tengah ke utara lebih maju daripada Jawa Barat ke Selatan. Apalagi Jawa Barat ke utara itu banyak lahan yang datar, sehingga memudahkan untuk membuka usaha.

Pemerintah terus mengoptimalkan terwujudnya pembangunan ekonomi yang unggul. Tentu saja keunggulan ekonomi harus diupayakan, karena pembangunan demi kemaslahatan umat manusia harus terus digalakkan.

Fifi Afifah, penulis adalah kontributor Lingkar pers dan Mahasiswa Cikini

***